Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah, mengaku menyayangkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak bersama-sama kembali dengan Presiden ke lima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat menjadi pananggap dalam peluncuran buku berjudul "Prabowo Subianto Pemersatu Bangsa" di Rumah Besar Relawan Prabowo 08 di Kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin (11/9/2023).
Awalnya ia menyampaikan, jika Prabowo merupakan tokoh yang dekat dengan semua presiden Indonesia. Pertama, dengan Soekarno, Prabowo disebutnya sebagai pengagum.
Kemudian kedua, Prabowo dinilainya dekat dengan Soeharto. Tidak hanya sebagai menantu, tapi juga Prabowo dianggap berani menyampaikan kritik dari dalam.
"Dasyat sekali jarang pejabat waktu itu yang berani melakukan kritik dari dalam dan Pak Prabowo melakukan itu karena orang tuanya kakek neneknya adalah pegawai-pegawai ekonomi yang mengerti secara teoritis bahwa pemusatan modal itu berbahaya makanya keluarga ini berjuang untuk koperasi," kata Fahri.
Kemudian dengan Habibie, Fahri menganggap Prabowo juga punya kedekatan. Hanya saja ia menyayangkan ada pihak yang coba membuat konflik diantara ke duanya.
Lalu dengan Gus Dur atau Abddurahman Wahid. Menurutnya, Prabowo juga miliki kedekatan.
"Pak Prabowo dekat sama Gus Dur, Gus Dur itu sudah wafat dan kita tahu fatwanya masih ada sampai sekarang bawa orang yang paling ikhlas hatinya untuk republik ini namanya Prabowo Subianto itu kata Gus Dur," tuturnya.
Selajutnya dengan Megawati, menurutnya Prabowo sangat dekat dengan Presiden kelima RI tersebut, terlebih pernah sama-sama berduet di Pilpres 2009. Namun, kedekatan itu disayangkan oleh Fahri, lantaran kekinian tak terjadi.
Baca Juga: Tak Masalah Menterinya Maju Capres/Cawapres, Jokowi: Dulu-dulu Juga Begitu
"Dekat dengan Ibu Mega kurang dekat apalagi jadi wakilnya Bu Mega, Megapro. Meski saya sekarang agak menyayangkan mengapa Ibu Mega tidak bersama Pak Prabowo? yang menurut saya seharusnya itu diteruskan sebagai satu momen persatuan nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meski kekinian masih ada residu dari era Habibie.
"Beliau ada masalah sedikit saya kira residu dari jaman pak Habibie dengan pak SBY tapi itu tidak besar karena itu tidak ada masalah," katanya.
Terakhir dengan Joko Widodo atau Jokowi, yang menurut Fahri tak perlu dipertanyakan kembali.
"Dengan pak Jokowi pada periode pertama kemudian dua periode bentrok alhamdulillah momentum yang diciptakan tadi pak Prabowo gabung dan punya kesempatan secara pribadi untuk saling mengenal dengan pak Jokowi apa yang terjadi, dua ini insah ini jatuh cinta pak," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kemarau Panjang, Jokowi Ketar-ketir Cek Stok Beras di Sejumlah Daerah
-
Fahri Hamzah Sebut Rencana KPU Majukan Masa Pendaftaran Capres-Cawapres Sebagai Berita Baik
-
1 Bulan Menuju Pendaftaran Capres, Gimana Persiapan Ganjar, Prabowo dan Anies?
-
Tak Masalah Menterinya Maju Capres/Cawapres, Jokowi: Dulu-dulu Juga Begitu
-
Usulan Ahmad Sahroni Dinilai Tak Tepat, Jika Ingin Ganjar dan Prabowo Diperiksa KPK, NasDem Bisa Melapor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago