Suara.com - Salah satu buzzer pendukung Jokowi, Aoki Vera Kurniawati mengungkap pernah ditawari sejumlah uang dan jabatan agar berhenti membela Jokowi. Meski begitu dia mengaku menolak untuk tawaran tersebut.
Aoki Vera mengemukakan, kejadian tersebut berlangsung pada Mei tahun 2022 silam. Waktu itu, Permadi Arya alias Abu Janda mengajak Vera untuk berhenti mendukung Jokowi.
"Perlu teman-teman tahu, bulan Mei tahun kemarin gue pernah ngobrol sama Mas Permadi," ungkap Aoki Vera dikutip melalui akun TikTok @indonesia.emas8 pada Jumat (22/9/2023).
"Dia bilang pada waktu itu, 'Ver, ngapain sih lu masih belain Jokowi? Orang udah pada capek belain Jokowi, nggak ada yang mau, nggak dapet apa-apa, udah pada capek buat NKRI'," katanya.
Namun, Vera mengklaim menyampaikan penolakan karena memiliki prinsip yang berbeda. Tak hanya itu, ia menyebut bahwa Abu Janda juga menawarinya sejumlah uang dan jabatan sebagai komisaris.
"Tapi gue is gue, urusan dia sama urusan gue beda," ujarnya.
"Dia tawarin gue untuk gabung sama dia, tawarkan sejumlah uang untuk per video. Tapi gue tolak, kemudian tawarkan posisi gue udah di ring satu nih lu mau jadi komisaris dimana gue bisa bantu atur," lanjutnya.
Buzzer Jokowi itu mengaku menolak karena tidak berniat kembali ke Indonesia. Dia berencana akan tinggal di Jepang hingga akhir hayatnya.
"Gue bilang gue nggak ada minat kembali ke sana (Indonesia) karena gue akan di sini (Jepang) bersama anak cucu gue sampai akhir hayat," katanya.
Baca Juga: Siang Ini, Relawan Prabowo Polisikan Rudi S Kamri Buntut Isu Tampar-Cekik Wamen
Tak hanya itu, Vera juga mengatakan bahwa Permadi menawarkan jabatan lagi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jepang.
"Terus di bilang ya udah lu kalau nggak mau balik ke sini lu mau posisi apa di KBRI ataupun KJRI, lebih ketawa lagi gue," katanya.
Namun Vera mengaku, sadar diri bahwa pekerja di kantor pemerintahan yang disebutkan setidaknya harus berasal dari Kemenlu, Kemendag dan beberapa pejabat pemerintah lainnya.
"Gua sadar diri gue ini siapa, buat kerja di KBRI ataupun di KJRI itu orang-orang dari kementrian Atase, Kemenlu, Kemendag, dan kementrian-kementrian lainnya yang berurusan ada hubungan bilateralnya antara Jepang dan Indonesia," lanjutnya.
Vera menyebut Permadi mengatakan bahwa dirinya lelah mendukung Jokowi karena tidak mendapatkan apapun.
Menurut Vera, Permadi mengaku sakit hati sebab dulu saat kasus penistaan agama yang menimpa dirinya, tidak ada dari pihak Jokowi yang membelanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem