Suara.com - Saat ini, sudah ada 6 anak Presiden RI yang sedang atau pernah menjabat sebagai ketua umum (ketum) partai politik. Hal tersebut disampaikan oleh
Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam menanggapi Kaesang Pangarep yang menjadi pimpinan PSI.
Anak-anak presiden itu selain Kaesang, terdiri dari Megawati Soekarnoputri, Sukmawati, Tommy Soeharto, Yenny Wahid, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jika keenam sosok ini diadu kehebatannya, kira-kira siapa yang lebih unggul?
Megawati Soekarnoputri
Pemilik nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri itu lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947. Ia adalah anak kedua dari pasangan presiden ke-1 RI Soekarno dan Fatmawati. Mega bisa dibilang titisan sang ayah di bidang politik.
Ia sempat menjadi pengurus PDI Jakarta Pusat pada tahun 1986. Selang satu tahun, Mega terpilih sebagai anggota DPR RI periode 1987-1992. Karier politiknya semakin kuat setelah menjabat Ketua Umum (Ketum) PDI selama 1993-1998.
Dikarenakan ada dua pimpinan PDI, PDI kelompok Mega menggelar kongres PDI pada 1998. dan mengganti nama PDI menjadi PDI Perjuangan (PDIP). Posisinya pun tak pernah tergeser karena hingga kini ia masih menjabat sebagai Ketum.
Di sisi lain, pada Pemilu 1999, PDIP memenangkan pemilu. Meski begitu, Mega kalah suara dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Pilpres melalui MPR. Gus Dur sendiri hanya bertahan dua tahun dan Mega menggantikannya untuk periode 2001-2004.
Sukmawati Soekarnoputri
Adik dari Megawati, yakni Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri juga pernah menjadi ketum partai. Anak keempat Soekarno dan Fatmawati itu lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1951. Ia pada tahun 1998 membangkitkan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Baca Juga: Mirip Kaesang! Ganjar Kenakan Kemeja Kotak-kotak Saat Hadiri Rapat Rutin Partai Koalisi
Pembangkitan kembali itu dilakukan dengan mengubah nama partai menjadi PNI Soepeni. Namun, selang empat tahun diubah lagi menjadi PNI Marhaenisme dan ia didapuk sebagai ketua umum. Tak hanya berpolitik, Sukmawati juga seorang pegiat seni.
Tommy Soeharto
Hutomo Mandala Putera atau yang lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto lahir di Jakarta pada 15 Juli 1962. Ia adalah anak kelima dari pasangan presiden ke-2 RI Soeharto dan Siti Hartinah. Ia juga memiliki empat orang kakak dan satu adik.
Ia sempat terlibat beberapa kasus hingga dipenjara. Selesai jalani pidana, Tommy bergabung dengan partai yang sama dengan ayahnya, yakni Golkar. Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2009, ia bahkan menyalonkan diri sebagai Ketum, namun hasilnya gagal.
Tak berhasil di Golkar, tidak membuat Tommy Soeharto putus asa. Ia kemudian mendirikan partai politik bernama Partai Berkarya. Ia pun ditunjuk sebagai Ketua Umum DPP Partai Berkaya periode 2016-2021 yang kini digantikan oleh Muchdi PR.
Yenny Wahid
Berita Terkait
-
Mirip Kaesang! Ganjar Kenakan Kemeja Kotak-kotak Saat Hadiri Rapat Rutin Partai Koalisi
-
Kaesang Pangarep Ngaku Kesal Istrinya Kena Hujat, Ciri Pria Capricorn Sejati yang Bertanggung Jawab!
-
Didampingi Prananda, Begini Gaya Megawati Hadiri Rapat Rutin Parpol Pengusung dan TPN Ganjar
-
Disebut Siap Maju Jadi Wali Kota, Warga Depok Berharap Ada Perubahan dari Kaesang
-
Anggap Pertanda Baik, Gerindra Bongkar Obrolan Prabowo dan Megawati saat Duduk Satu Meja
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi