Suara.com - Hari ini, Senin (25/12/2023) umat Kristiani merayakan Hari Natal, tak terkecuali bagi para tersangka korupsi yang harus mendekam di rumah tahanan atau Rutan KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan kesempatan para tahanan untuk tetap bisa merayakan Natal dengan dikunjungi keluarganya dan mebawa makanan.
Kepala Cabang Rutan KPK Achmad Fauzi mengatakan, bagi keluarga yang membawa makanan harus melalui proses adminitrasi dan pemeriksaan terlebih dahulu.
Berdasarkan pemerikaan yang mereka lakukan, ada banyak menu yang dibawa keluarga, opor ayam hingga kue kering.
"Tadi makanan yang terlihat itu makanannya berupa makanan ringan, kemudian makanan kaya sayur-sayuran gitu, sama buah-buahan. Opor ayam ada, ada kue kering natal," kata Fauzi ditemui wartawan di Rutan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Dia merinci, dari 89 tahanan korupsi, terdapat 24 orang yang merayakan Natal. Kunjungan bukan hanya berlaku bagi umat Kristiani.
"Rekap sementara data pengunjung hari ini, ada yag kunjungan offline berjumlah 31 orang , di semua tempat (Rutan KPK). Kemudian yang onlinenya ada 13 orang, jadi sementara ini 44 tahanan yang dikunjungi," kata Fauzi.
"Untuk pengunjung atau keluarganya itu Dewasa totalnya ada 61 orang. Kemudian pengikut dalam hal ini anak-anak ada 33 orang. Jadi total ada 94 orang keluarga yang mengunjungi, itu (data) sementara," sambungnya.
Seperti yang disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri sebelumnya, perayaan natal terpusat di Rutan KPK, Gedung Merah Putih. Layanan kunjungan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB-12.00 WIB dan waktu penerimaan makanan mulai pukul 07.30 WIB-09.30 WIB. Jadwal ibadah Natal akan digelar pada pukul 13.30 WIB-15.00 WIB.
Tag
Berita Terkait
-
Khotbah Misa Natal Kardinal Suharyo: Banyak Anak Kurang Gizi, Tapi Sampah Makanan Capai Rp 330 Triliun
-
10 Promo Diskon Makanan dan Minuman Event Hari Natal, Ada Uniqlo Sampai Hokben
-
Rayakan Natal, NCT 127 Rilis Christmas Special Stage Video 'Be There For Me'
-
Rayakan Natal, NCT 127 Rilis Christmas Special Stage Video Be There For Me
-
Menelusuri Jejak Sejarah Gereja Katedral: Salah Satu Tonggak Awal Penyebaran Misi Katolik di Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu