Suara.com - Uskup Ignatius Kardinal Suharyo menyebut masih adanya permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya soal banyak anak di Indonesia yang masih mengalami tengkes alias stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Suharyo mengatakan, angka stunting di Indonesia pada 2022 mencapai 21,6 persen. Artinya, satu dari lima anak di Indonesia mengalami gizi buruk.
Hal ini dikatakannya saat menyampaikan khotbah misa Natal pontifikal di Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).
"Menurut data status gizi nasional Tahun 2022 tahun yang lalu angka prevalensi tengkes, kekurangan gizi pada anak di bawah 5 tahun di negara kita ini angkanya adalah 21,6 persen, tinggi," ujar Suharyo di depan para jemaat.
"Satu per lima anak-anak kita di bawah 5 tahun mengalami kekurangan gizi dan akibatnya panjang," tambahnya menjelaskan.
Mirisnya, masih banyak pihak yang membuang-buang makanan. Bahkan, salah satu penelitian menyebut nilai makanan terbuang dalam satu tahun di Indonesia bisa mencapai Rp330 triliun.
"Setiap tahun jumlah makanan yang dibuang sebagai sampah kalau dihitung dengan rupiah jumlahnya adalah 330 triliun," ucapnya.
Karena itu, ia mengaku miris dengan kondisi yang bertolak belakang itu. Di saat banyak anak kurang gizi, malah banyak makanan yang terbuang.
"Dari satu pihak, ada yang kekurangan makan, dari lain pihak, sampah makanan menjadi semakin banyak," katanya lagi.
Karena itu, Suharyo meminta para jemaat untuk terus mengedepankan sikap tolong menolong dan berbagi kepada sesama. Setiap insan diharapkan bisa menjadi Yesus-yesus kecil dan menyebarkan kebaikan.
"Ada berbagai macam wilayah kehidupan lain yang mengundang kita untuk terus merawat watak anugerah tuhan yang namanya kepedulian dan bela rasa," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Rayakan Natal, NCT 127 Rilis Christmas Special Stage Video Be There For Me
-
Menelusuri Jejak Sejarah Gereja Katedral: Salah Satu Tonggak Awal Penyebaran Misi Katolik di Indonesia
-
Natal 2023 Tanpa Brigadir J, Ayah: Kami Suka Cita Tapi Merasa Kehilangan...
-
Tahanan KPK Rayakan Natal, 24 Orang Diizinkan Berkumpul dengan Keluarga
-
Jokowi Sampaikan Selamat Natal: Semoga Kedamaian, Keselamatan Dan Kesejahteraan Menyertai Kita Semua
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?