Suara.com - Pemilu akan digelar kurang seminggu lagi. Masyarakat akan dihadapkan pada pilihan-pilihan capres/cawapres yang bertarung menjadi presiden dan wakil presiden (wapres).
Namun para pemilih diharapkan hati-hati memilih capres/cawapres. Sebab meski ketiga paslon sudah menyampaikan visi dan misinya untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan, hingga kini tak ada satupun capres/cawapres yang memiliki kepedulian dalam mengatasi krisis iklim.
"Ketiga paslon mengklaim punya kepedulian tentang perubahan iklim tapi tidak pernah menyebut krisis iklim. Padahal saat ini tidak hanya terjadi perubahan iklim tapi kita sudah mengalami krisis iklim. Contohnya cuaca ekstrem di jogja atau banjir rob di semarang yang terjadi saat ini," papar Ketua Solidaritas Perempuan (SP) Kinasih, Sana Ullaili dalam pemutaran film pendek dan diskusi isu lingkungan dan Pemilu 2024 di Yogyakarta, Sabtu (10/02/2024) malam.
Isu ekologi, lingkungan dan perubahan iklim pun, menurut Sana juga tak banyak disampaikan. Rata-rata paslon dalam lima kali debat capres/cawapres hanya menyebut 44 kali terkait ketiga isu tersebut.
Meski menyebutkan tiga isu krusial tersebut, ketiga paslon tak jauh-jauh mengaitkannya dengan isu ekonomi. Contohnya di sektor pertanian, ketiga capres/cawapres selalu menyampaikan mekanisme pertanian ataupun industrialisasi pupuk yang tidak menyelesaikan persoalan petani dalam mengatasi dampak krisis iklim.
"Semua hanya menyampaikan isu capital dalam menjawab masalah perubahan iklim. Semua bicara isu lingkungan yang tidak jauh dari ekonomi, seperti ekonomi hijau, ekonomi biru," tandasnya.
Sementara dosen Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan, Pemilu nanti akan diikuti sekitar 230 ribu calon legislatif (caleg) yang akan memperebutkan 23 ribu kursi DPR/DPRD.
"Namun tidak ada caleg yang menyampaikan isu krisis iklim karena hanya 15 persen anak muda yang ingin masalah iklim dibicarakan. Mereka lebih banyak tertarik pada isu tenaga kerja. Hanya 12 persen yamg menganggap krisis iklim itu bahaya," ungkapnya.
Karenanya masyarakat diharapkan tak berhenti pada pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota DPR/DPRD dalam Pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Hari itu bukan kegiatan luar biasa bagi rakyat Indonesia karena hanya penting untuk para politisi dalam menentukan masa depannya.
Baca Juga: Saat Desy Ratnasari Mendadak Jadi Satpam Saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Ada hal yang besar yang perlu terus diawasi siapapun yang terpilih nanti. Sebab mereka akan mengelola sekitar Rp 3.800 Triliun anggaran negara selama lima tahun kedepan.
"Setelah pemilu ada tugas besar bagi kita untuk mengawasi kekuasaan, siapapun yang jadi nanti," ungkapnya.
Co-inisiator pilahpilih.id, Michelle Winowatan mengungkapkan demokrasi Indonesia tidak hanya berhenti pada Pemilu mendatang. Karenanya masyarakat Indonesia diharapkan tidak hanya melihat sosok capres/cawapres maupun caleg.
"Sekarang banyak masyarakat hanya melihat figur bukan sistem atau nilai apa yang mereka miliki. Ini yang harus diubah, bagaimana harusnya kita mencari paslon dengan melihat sistem, bukan hanya sosok," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!