Suara.com - Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi menyebut Indonesia memiliki tantangan besar untuk mempertahankan predikat sebagai negara demokrasi. Pemilu 2024 menjadi pertaruhan untuk dapat mempertahankan kualitas demokrasi di tanah air.
Indonesia sendiri termasuk dalam tiga negara demokrasi paling besar di dunia, berada setelah India dan Amerika Serikat. Perlu berbagai upaya untuk mempertahankan kualitas demokrasi di sebuah negara termasuk Indonesia.
"Nah tentu ini kemudian ada pernyataan seberapa kuat kualitas demokrasi yang kita punya," kata Wawan, Sabtu (10/2/2024).
Dijelaskan Wawan, ukuran paling dasar demokrasi sendiri dapat dilihat dari pemilu yang berjalan rutin dan dilakukan secara fair. Sehingga kemudian menghasilkan pemerintahan yang terlegitimasi dengan baik.
Kemudian tahap kedua kemudian memikirkan pemerintah yang terbentuk secara sah itu bisa mengantarkan ukuran-ukuran kesejahteraan, perlindungan hak asasi manusia, serta pengembangan ekonomi di masyarakat. Dari situ kualitas dapat dilihat.
"Nah kita ini masih mencoba mempertahankan di blok pertama ini tadi, setidaknya pemilu berjalan secara fair semua orang terfasilitasi," ucapnya.
Namun dalam prosesnya pun, ada berbagai dinamika yang muncul sehingga melahirkan kontraksi bagi demokrasi Indonesia. Termasuk beberapa putusan pelanggaran etik mulai dari Mahkamah Konstitusi (MK) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Ini tentu secara prosedural, meskipun nanti tetap akan sah secara formal tetapi legitimasi sosialnya ini akan menghadapi tantangan," ujarnya.
"Ini saya kira menjadi PR berat bagi kita tetapi saya selalu percaya selain proses elektoral demokrasi yang bagus itu harus diimbangi dengan kekuatan dari masyarakat sipil dan kekuatan aktif citizenship untuk melihat ini secara terus menerus," tambahnya.
Baca Juga: Saat Desy Ratnasari Mendadak Jadi Satpam Saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Wawan tidak memungkiri ada permainan tertentu di level elit sehingga muncul berbagai kontraksi politik tersebut. Kendati demikian, masyarakat tak boleh bosan untuk mempertanyakan dan mengingatkan para elit tersebut.
"Ini saya kira akan menjadi upaya terakhir mempertahankan kualitas demokrasi dan ini tentu menjadi catatan sangat tebal, problem-problem proses elektoral sekarang yang sedang kita lewati," tuturnya.
Oleh sebab itu, Pemilu 14 Februari 2024 mendatang menjadi pertaruhan besar bagi demokrasi Indonesia. Sehingga masyarakat harus dikawal agar tetap berjalan dengan bersih.
"Tapi tidak bisa dipungkiri itu kemudian membuat terus terang kualitas proses pemilu yang sekarang kita miliki ini menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Oleh karena itu pertaruhannya sekarang kita harus memastikan agar proses pemungutan suara dan penghitungan itu harus benar-benar sangat bersih, transparan dan sangat akuntabel," tegasnya.
"Kalau sampai itu terjadi lagi mekanisme-mekanisme yang mengarah atau praktik-praktik yang mengarah kepada kecurangan, berat kita untuk bisa mengklaim sebagai negara dengan ukuran-ukuran demokrasi meskipun itu standar," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum