Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengaku belum mengetahui keberadaan buronan Harun Masiku. Padahal, sebelumnya Alexander sempat menyebut harapan eks caleg PDIP yang sudah 4 tahun buron itu bisa ditangkap dalam waktu sepekan ini.
"Kan saya bilang mudah-mudahan. Posisi HM (Harun Masiku) di mana, saya enggak tahu, biar penyidik yang mencari," kata Alex kepada wartawan, dikutip pada Kamis (13/6/2024).
Dia mengaku selalu mendorong tim penyidik untuk mencari keberadaan dan menangkap Harun Masiku yang sudah buron dalam empat tahun terakhir ini.
Menurut Alex, pernyataan bahwa Harun Masiku bisa ditangkap seminggu ke depan hanya harapan yang disampaikan, bukan indikasi dirinya mengetahui keberadaan Harun.
Koar-koar Bisa Ditangkap Pekan Ini
Sebelumnya, Alexander Marwata mengungkapkan penyidik sudah mendeteksi keberadaan Harun Masiku.
"Saya pikir sudah (tahu lokasi Harun Masiku) penyidik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
"Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkep. Mudah-mudahan," tambah Alex.
Bantah Ada Intervensi
Baca Juga: Koar-koar Tak Diintervensi Siapapun, Kenapa KPK Susah Tangkap Harun Masiku?
Alex sebelumnya juga mengklaim dirinya tidak pernah menerima intervensi dari orang-orang di luar KPK agar bisa segera menangkap buronan Harun Masiku.
"Enggak ada. Sama sekali enggak ada (intervensi). Setidaknya saya enggak pernah dihubungi oleh pihak manapun," kata Alex, Kamis.
Meski demikian, Alexander mengklaim jika penyidik terus memburu Harun Masiku yang kini sudah buron selama empat tahun pasca berstatus tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
Pencarian Harun yang sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO) selama empat tahun ini dilakukan KPK tidak hanya di Indonesia, tetapi sampai luar negeri.
“Beberapa informasi misalnya terkait keberadaan yang bersangkutan, waktu itu di Filipina, kami kirim tim ke Filipina. Ada informasi katanya yang bersangkutan jadi marbot di masjid di Malaysia. Kami kirim tim ke sana,” tutur Alex.
Sita HP hingga Diserang Balik Hasto
Namun, hingga saat ini lembaga antirasuah masih belum bisa menemukan Harun Masiku. Terbaru, tim penyidik KPK memeriksa Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus ini pada Senin (10/6/2024) lalu.
Selain memeriksa, penyidik KPK juga menyita barang bawaan milik Hasto seperti catatan hingga ponsel pribadinya. Barang itu disita penyidik KPK dari staf Hasto, Kusnadi saat mendampingi pemeriksaan bosnya.
Penyitaan barang pribadi milik Hasto PDIP itu disebut KPK sebagai bagian dari upaya pengejaran terhadap Harun Masiku.
Buntut dari tindakan itu, kubu Hasto PDIP melaporkan penyidik KPK AKPB Rossa Purbo Subekti ke Dewas KPK, beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, Kusnadi juga melaporkan tindakan AKPB Rossa Purbo terkait penggeledahan dan penyitaan ke Komnas HAM.
Bahkan, tim hukum PDIP dikabarkan akan melaporkan AKBP Rossa Purbo ke Polda Metro Jaya, hari ini.
Berita Terkait
-
Koar-koar Tak Diintervensi Siapapun, Kenapa KPK Susah Tangkap Harun Masiku?
-
Cerita Kusnadi Staf Hasto PDIP Ikut Dicecar Penyidik KPK Rossa Purbo soal Harun Masiku: Kamu Orang Islam Jangan Bohong!
-
Serangan Balik Bertubi-tubi Hasto Kristiyanto, PDIP: Ada Kekuatan Lain di Belakang Penyidik KPK Rossa Purbo
-
Bikin Hasto PDIP Gerah, Mustahil Penyidik KPK Sekaliber AKPB Rossa Purbo Asal-asalan Sita HP, Pasti Alasannya Kuat!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi