Suara.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menegaskan bahwa lembaga antirasuah harus menyelesaikan isu soal adanya dugaan gratifikasi pada penggunaan jet pribadi oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Pasalnya, dia menyebut isu ini sudah ramai di tengah publik yang meminta KPK untuk segera melakukan klarifikasi terhadap penggunaan jet pribadi Kaesang.
"Sampai saat ini pun kita belum mendengar klarifikasi dari Kaesang langsung terkait dengan penggunaan pesawat jet pribadi tersebut, termasuk juga mengapa harus menggunakan pesawat jet pribadi dibandingkan dengan pesawat komersial, artinya tentu harus mencari alasannya," kata Yudi kepada Suara.com, Senin (3/9/2024).
"Kemudian terkait dengan bagaimana proses penggunaan pesawat tersebut apakah sewa, kemudian bayarnya berapa dan ini sekarang bola dan ini tentu bola sekarang ada di tangan KPK," tambah dia.
Yudi menjelaskan Kaesang memang bukan penyelenggara negara atau pegawai negeri sipil (PNS) sebagaimana gratifikasi dijelaskan pafa Pasal 12 B undang-undang Tipikor.
Meski begitu, dia menyebut dugaan gratifikasi tetap bisa berpotensi terjadi lantaran adanya hubungan Kaesang dengan ayahnya, Jokowi yang memiliki jabatan sebagai presiden.
"Namun tentu hubungannya dengan Presiden Jokowi yang membuat tentu dugaan-dugaan yang terjadi di masyarakat harus diselesaikan oleh KPK. Kalau tidak, tentu ini akan menjadi efek bola salju yang tentu akan semakin membesar ketika kasus ini tidak tuntas," tutur Yudi.
"Artinya sekali lagi bola ada di tangan KPK dan saya pikir kita tunggu saja bagaimana KPK bekerja karena memang kalau kita lihat pemberitaan kan KPK seperti agak maju mundur dari mengirim utusan, kemudian akhirnya akan memanggil, termasuk gimik-gimik bahwa Kaesang dituntut untuk menjadi duta kesederhanaan yang ramai di media, kemudian alamatnya atau posisinya sekarang tidak diketahui pasti. Ini tentu menjadi gimik-gimik yang akan membuat kasus ini akan berat," lanjut dia.
Terlepas dari posisi Kaesang sebagai putra presiden, Yudi menegaskan bahwa KPK harus bersikap sebagaimana lembaga penegak hukum yang independen.
Baca Juga: Disebut 'Hilang' usai Ramai Kasus Jet Pribadi, KPK: Kami Tak Monitor Posisi Kaesang Ada di Mana
Dengan begitu, Yudi menyebut KPK mesti memiliki keberanian untuk melakukan klarifikasi terhadap Kaesang dengan tetap menerapkan asas praduga tak bersalah.
Diketahui, jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dan Erina santer dibahas pengguna media sosial. Penggunaan jet pribadi berupa Gulfstream G650ER tersebut awalnya diketahui dari foto jendela yang ditampilkan Erina pada Instagram Story.
Berita Terkait
-
Disebut 'Hilang' usai Ramai Kasus Jet Pribadi, KPK: Kami Tak Monitor Posisi Kaesang Ada di Mana
-
Trending Topic usai Kabar 'Raib' Tak Terlacak KPK! Kaesang Dikait-kaitkan dengan Tommy Soeharto
-
Viral Lagi! Kaesang-Erina Kepergok Borong Tas Dior Pakai Jet Pribadi, Akun Jubir Kemenkeu dan Bea Cukai Ramai Dicolek
-
Gedung DPR Trending Topic! Video Lawas Mahasiswa Diduduki Parlemen Viral Lagi: Tragedi 98 Bakal Terulang?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini