Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat mengklaim bahwa Israel akan menarik pasukan militer dari jalur Gaza, lantaran mereka ingin mengakhiri perang yang saat ini tengah terjadi sepanjang jalur zona Gaza dan Mesir.
Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan, kesepakatan tersebut menyatakan IDF harus ditarik dari semua wilayah berpenduduk padat di tahap pertama, sesuai yang tertulis dalam proposal yang diajukan pada akhir Mei.
"Wilayah tersebut mencakup daerah berpenduduk padat di sekitar atau berdekatan dengan Koridor Philadelphi, atau tempat yang bersinggungan dengan wilayah berpenduduk padat itu," ujarnya.
Penyeberangan perbatasan Rafah terletak di Koridor Philadelph dan merupakan satu-satunya titik penyeberangan antara Gaza dan Mesir.
"... termasuk wilayah-wilayah di sepanjang koridor itu," kata Kirby.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (1/9) menegaskan tidak akan menarik pasukannya dari Koridor Philadelphi yang lebih luas. Langkah itu akan memungkinkan Israel mempertahankan kendali atas perbatasan Mesir-Gaza.
Koridor Philadelphi adalah jalur sempit sepanjang 14 kilometer yang disetujui Israel menjadi zona demiliterisasi selama penarikan pasukannya dari Gaza pada 2005.
Netanyahu melihat daerah itu sebagai "jalur hidup bagi Hamas," dan mengesampingkan penarikan pasukan Israel dari koridor tersebut, menurut stasiun penyiaran publik Israel, KAN.
Kirby mengatakan dia tidak akan "berdebat dengan perdana menteri, tentang apa yang dia katakan selama akhir pekan tentang Koridor Philadelphi."
Keinginan keras Netanyahu ini telah menyebabkan perpecahan besar dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang mengatakan kendali Israel atas koridor tersebut adalah “halangan tidak perlu yang telah kita terapkan pada diri kita sendiri.”
Baca Juga: Ulasan Buku The Reckoning: Ungkap Kisah Kelam di Balik Sejarah Perang Dunia Kedua
Menteri pertahanan itu menyinggung pemungutan suara Kabinet pekan lalu, saat semua anggota, kecuali Gallant, memilih untuk mempertahankan pasukan Israel di koridor tersebut.
Seorang pejabat Hamas yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel mengatakan kepada pejabat Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa bahwa Netanyahu terus-menerus "mengeluarkan persyaratan baru," khususnya mengenai "Koridor Philadelphi" serta "perlintasan perbatasan Rafah."
Tindakan Netanyahu itu, menurut pejabat Hamas tersebut, lagi-lagi menyebabkan kemunduran.
"Setiap saat kita kembali ke awal, dan memulai proses baru," kata pejabat tersebut. Menurut dia, Israel tidak bernegosiasi melainkan memaksa.
Kemarahan publik terhadap pemerintahan Netanyahu meningkat setelah militer mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menemukan jasad enam sandera dari Gaza selatan.
Sebagai tanggapan, serikat buruh terbesar di negara itu, Histadrut, menyerukan pemogokan umum satu hari untuk menekan pemerintah agar segera mewujudkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil