Budi Adiputro, Co-Founder Total Politik, menanyakan sebuah momen yang tercantum dalam buku mengenai Luhut. Dalam buku itu disebutkan bahwa Jenderal Jhony Lumintang mengungkapkan bahwa Luhut, sebagai Duta Besar Indonesia di Singapura, adalah orang yang mengeluarkan paspor untuk Prabowo, yang memungkinkan Prabowo kembali ke Indonesia pada tahun 2001.
Hal ini menjadi salah satu langkah penting yang pada akhirnya mengantarkan Prabowo menjadi tokoh politik yang cukup berpengaruh hingga bisa mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.
Menurut Luhut, setelah Prabowo pergi ke Yordania, mereka sudah cukup lama tidak bertemu. Namun, suatu hari, secara tiba-tiba Prabowo muncul di Singapura dan menemui Luhut.
Ketika Luhut turun untuk menemui tamu tersebut, ia terkejut melihat bahwa tamu yang dimaksud adalah Prabowo Subianto. Setelah pertemuan itu, Luhut mengajak Prabowo untuk makan di sebuah restoran Jepang di Singapura.
Dalam perbincangan mereka, Prabowo sempat bercerita mengenai kondisi kesehatan ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, seorang tokoh ekonomi besar di masa Orde Lama dan Orde Baru.
Saat itu, paspor Prabowo sudah hampir habis masa berlakunya, dan ia mengalami kesulitan memperpanjangnya di Yordania. Prabowo bercerita bahwa ia tidak berhasil bertemu dengan Duta Besar Indonesia di Yordania untuk mengurus paspornya.
Luhut kemudian memanggil atase imigrasi Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk membantu Prabowo memperpanjang paspornya. Namun, atase tersebut memberikan jawaban yang tidak jelas.
Akhirnya, Luhut menegaskan perannya sebagai Duta Besar dan memerintahkan atase tersebut untuk segera memperpanjang paspor Prabowo. Setelah itu, ia melaporkan hal tersebut kepada Presiden Gus Dur dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Sejarah Kabinet Djuanda, Contoh Zaken Kabinet yang Pernah Diterapkan di Indonesia
Berita Terkait
-
Sejarah Kabinet Djuanda, Contoh Zaken Kabinet yang Pernah Diterapkan di Indonesia
-
Zaken Kabinet Ala Prabowo: Seperti Apa Contoh Penerapannya di Indonesia?
-
Jurus Keponakan Prabowo Dongkrak Penerimaan Negara Tahun Depan
-
Prabowo Lantik 500 Komcad Di Banjarbaru Kalsel: Untuk Bantu Jaga IKN
-
Bamsoet Ungkap Obrolan soal Jumlah Menteri Prabowo Sebanyak 44, PAN Disebut Dapat Jatah 5 Kursi
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres
-
Transformasi Posyandu: Dari Layanan Kesehatan Menuju 6 Standar Pelayanan Minimal
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Heboh 'Tot tot Wuk Wuk' di Jalan, DPR Desak Polisi Hentikan Kawal Orang Nggak Penting Termasuk Artis
-
Skandal Subuh di Rumah Janda: Momen Kapolsek Brangsong Digerebek Warga, Cuma Pakai Sarung dan Kaos
-
Alarm Darurat Program MBG: Ribuan Siswa Jadi Korban, Dapur Jorok dan Dugaan Vendor Fiktif Terkuak