Suara.com - Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di AS yang diduga membanggakan banyaknya senjata yang dimilikinya dan berencana untuk mengeksekusi "daftar pembunuhan" di dua sekolah berbeda telah ditangkap.
Dalam sebuah unggahan Facebook pada hari Senin, Sheriff Volusia County Mike Chitwood mengatakan bahwa polisi menyita sejumlah senapan airsoft, pistol, dan amunisi palsu beserta pisau, pedang, dan senjata lainnya setelah anak laki-laki berusia 11 tahun tersebut, yang diidentifikasi sebagai Carlo "Kingston" Dorelli, menunjukkan video persenjataannya kepada teman-teman sekelasnya dan mengancam akan melakukan kekerasan.
"Ia telah menulis daftar nama dan target. Ia mengatakan itu semua hanya lelucon," tulis Tn. Chitwood.
Atas tindakannya, sheriff menjatuhkan dakwaan pidana kepada anak laki-laki berusia 11 tahun tersebut atas ancaman tertulis akan penembakan massal. Departemen sheriff membagikan video petugas yang menggiring anak laki-laki tersebut ke dalam penjara dengan borgol di pergelangan tangan dan kakinya.
Ia juga membagikan foto tersangka beserta foto replika senapan, pedang samurai, dan bintang lempar yang dipajang di atas meja, seperti dalam penggerebekan narkoba.
"Saya bisa dan akan merilis nama dan foto anak-anak yang melakukan kejahatan ini, mengancam siswa kami, mengganggu sekolah kami, dan menghabiskan sumber daya penegakan hukum," tulis Tn. Chitwood di Facebook.
Menurut New York Post, penangkapan Dorelli terjadi beberapa hari setelah Sheriff bersumpah untuk "menangkap" anak-anak yang membuat ancaman iseng di tengah banjir informasi palsu setelah penembakan mematikan di Sekolah Menengah Apalachee di Georgia yang menewaskan empat orang.
"Setiap kali kami melakukan penangkapan, foto anak Anda akan disebarluaskan... Kami akan datang dan menangkap Anda. Kami akan mempermalukan Anda di depan umum." Kata Tn. Chitwood dalam konferensi pers minggu lalu.
Khususnya, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun telah didakwa menembak mati empat orang di Sekolah Menengah Apalachee di negara bagian selatan Georgia awal bulan ini. Insiden ini mendorong Presiden AS Joe Biden untuk menyerukan larangan penuh terhadap senjata serbu.
Baca Juga: Pengakuan Anak Pelaku Penembakan Donald Trump, Sebut Ayahnya Pernah Ke Ukraina
Berbicara di sebuah acara, Tn. Biden berkata, "Saya ingin menyampaikan beberapa patah kata tentang penembakan di sekolah kemarin. Sebagai sebuah bangsa, kita tidak bisa terus menerima pembantaian akibat kekerasan senjata. Saya pemilik senjata. Saya sangat percaya pada amandemen tersebut. Kita butuh lebih dari sekadar pikiran dan doa," CNN mengutip pernyataan presiden.
Berita Terkait
-
VIDEO EKSKLUSIF: Penyergapan Dramatis Pria Bersenjata yang Bidik Trump di Florida!
-
5 Poin Penting Upaya Pembunuhan Trump yang Kedua Kalinya, dari Tersangka hingga Secreet Service
-
Tragis! Anak Menteri Radinal Mochtar Tewas saat Rumah Dieksekusi, Polisi: Kami Bantu Beliau saat Sesak Napas
-
Pengakuan Anak Pelaku Penembakan Donald Trump, Sebut Ayahnya Pernah Ke Ukraina
-
Menang Pilgub Jakarta, RK Siap Gratiskan Sekolah Swasta Bagi Warga Prasejahtera
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana