Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak pernah mencapai target dalam rencana penurunan tingkat kemiskinan secara nasional. Meskipun Jokowi mengklaim kalau kesejahteraan masyarakat meningkat dan kemiskinan turun, berdasarkan data justru sebaliknya.
Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengkritik kalau Jokowi dan para menterinya selama ini hanya mengungkapkan data tahunan. Tetapi tidak pernah mengungkap gambaran utuh mengenai status ekonomi masyarakat.
"Kami menemukan narasi-narasi, baik dari presiden maupun menteri, umumnya menggunakan penyampaian-penyampaian yang menggunakan setahun atau maksimal 3 tahun terakhir. Jadi kita tidak dapatkan gambaran apakah situasinya benar membaik atau stagnan saja. Atau pun kalau membaik tidak bisa dikatakan sebagai kinerja yang positif karena itu alamiah saja," kata Awalil dalam webinar media, Selasa (24/9/2024).
Awalil menyebut kalau selama sepuluh tahun pemerintahannya Jokowi tidak pernah satu tahun pun mencapai target dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Penilaian itu terlihat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) dibandingkan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ingin dicapai pemerintah.
Tercatat, pada awal pemerintahan Jokowi periode pertama pada 2015, target RPJMN sebesar 10 persen. Namun capaian angka kemiskinan masih berada pada angka 11,22 persen. Target masih tak tercapai hingga akhir masa jabatan Jokowi periode pertama. Di mana RPJMN 2019 menargetkan penurunan kemiskinan angkanya 7,5 persen, namun realisasinya hanya 9,41 persen.
Kemudian pada awal periode kedua, angka kemiskinan justru naik jadi 9,78 persen pada 2020 padahal target RPJMN turun 6,5 persen. Target tersebut tidak tercapai hingga saat ini, di mana data BPS terakhir pada Maret 2024 menunjukan kemiskinan di Indonesia masih sebanyak 9,03 persen.
Menurut Awalil, Jokowi memang bisa saja berdalih kemiskinan akibat dampak dari Pandemi Covid-19. Namun alasan tersebut hanya valid untuk periode keduanya.
"Tahun 2019 belum ada Covid ya. Covid mungkin memperparah. Tetapi tanpa Covid pun Jokowi gagal menurunkan tingkat kemiskinan," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Dinilai Maafkan Gibran soal Fufufafa, Bentuk Balas Budi Kepada Jokowi?
Berita Terkait
-
Konsisten Kritik Keluarga Jokowi, Intip Latar Belakang Dokter Tifa yang Bergengsi
-
Kaesang Pangarep Pakai Baju Tulisan 'Putra Mulyono', Pertanda Rakyat Cuma Bahan Ledekan?
-
Jokowi Sebut Bakal Ada Investor Asing Di IKN: Kita Siap Groundbreaking
-
Senjata Makan Tuan! Niat Sindir Lawan, Bobby Tanpa Sadar Kritik Jokowi Soal Infrastruktur
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!