Suara.com - Setelah serangan roket besar-besaran Iran terhadap Israel pada Selasa malam (1/10), sebuah video yang diduga memperlihatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berlari ke bunker beredar luas di media sosial.
Akun pro-Iran mengklaim bahwa video tersebut menunjukkan Netanyahu melarikan diri ke bunker saat rudal Iran, termasuk rudal hipersonik, memasuki wilayah Israel.
"Lihat bagaimana Benjamin Netanyahu berlari ketakutan menuju tempat perlindungan karena takut akan serangan rudal Iran sebagai balasan atas aksi terornya selama ini," klaim salah satu unggahan di X.
"Saat Netanyahu melarikan diri ke tempat perlindungan takut serangan rudal Iran" narasi dalam Video.
Namun, klaim ini tidak akurat. Video yang dimaksud ternyata bukan dari peristiwa serangan terbaru.
Video tersebut telah beredar sejak setidaknya tiga tahun lalu, tepatnya pada 2021, ketika video itu memperlihatkan Netanyahu berjalan cepat di koridor Knesset, parlemen Israel, bukan saat serangan rudal. Fakta ini dapat diverifikasi melalui unggahan di media sosial yang membagikan video yang sama pada waktu itu.
"Saksikan: Netanyahu berlari melalui koridor Knesset untuk mencapai pemungutan suara tepat waktu tanpa penundaan," narasi dalam video asli yang diunggah akun facebook @Mohammad Mangadli.
Netanyahu sendiri mengutuk serangan rudal Iran dan menyebutnya sebagai "kesalahan besar". Ia menegaskan bahwa Israel akan membalas serangan tersebut.
"Iran membuat kesalahan besar malam ini dan akan membayarnya," katanya.
Baca Juga: Digempur Israel, Panglima TNI Ungkap Kondisi Para Prajurit yang Bertugas di Lebanon
"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka." lanjut Netanyahu.
Meski begitu, klaim bahwa ia melarikan diri ke bunker saat serangan terbukti salah dan merupakan video lama yang diambil di luar konteks.
Kesimpulan: Video yang diklaim memperlihatkan Netanyahu melarikan diri ke bunker saat serangan Iran merupakan video lama dari 2021 dan tidak terkait dengan peristiwa serangan terbaru.
Berita Terkait
-
Digempur Israel, Panglima TNI Ungkap Kondisi Para Prajurit yang Bertugas di Lebanon
-
Iron Dome: Pembunuh Senyap atau Juru Selamat? Kontroversi di Balik Perisai Besi Israel
-
7 Hal yang Perlu Diketahui tentang Serangan Iran ke Israel, Saling Ancam untuk Membalas
-
Sejarah Perang Hizbullah dan Israel, Akar Konflik Bermula 76 Tahun Lalu
-
Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal Terbaru, Militer Israel Disergap di Lebanon Selatan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu