Suara.com - Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menyarankan Komisi III DPR menggandeng psikolog dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Boyamin, kehadiran psikolog diperlukan untuk memastikan lebih jauh seberapa besar integritas kesepuluh capim KPK yang kini tengah menjalani fit and proper test.
"Tapi bahwa DPR harus menggandeng psikolog untuk memastikan orang-orang itu integritasnya bagus, tidak mempan suap, tidak mempan konflik kepentingan, misalnya minta tiket pesawat segala macem gitu kan itu gak boleh," kata Boyamin kepada Suara.com, Selasa (19/11/2024).
"Kedua ya keberanian, kejujuran itu penting dan mampu punya konsep pemberantasan korupsi berimbang antara penindakan sama pencegahan," sambung Boyamin.
Diwanti-wanti Tak Pilih Seperti Firli
Sebelumnya, Boyamin mengingatkan DPR agar benar-benar menyeleksi capim KPK secara benar dan baik. Jangan sampai meloloskan calon yang terindikasi atau memiliki catatan masalah.
Boyamin sendiri mengaku MAKI tidak memikiki catatan terhadap borok kesepuluh calon pimpinan. Ia berharap DPR melalui Komisi III bisa benar-benar menyaring dan mendalami semua calon sebelum akhirnya memilih lima dari sepuluh.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada DPR aja lah. Tapi kalau memang DPR mengetahui atau punya indikasi calon-calon jelek, bermasalah ya jangan dipilih. Nanti kaya dulu lagi, kita sudah bersuara Pak Firli (Bahuri), dipilih, akhirnya menjadi masalah kan gitu kan," kata Boyamin.
Hari ini, Komisi III DPR RI juga kembali melanjutka proses fit and proper test Capim dan Cadewas KPK yang digelar sejak Senin (18/11/2024) kemarin.
Tag
Berita Terkait
-
Fit and Proper Test Hari Kedua: Capim Ida Budhiati Usul KPK Adopsi Sanksi Etik Penyelenggara Pemilu, Ini Alasannya!
-
Pelototi Fit and Proper Test Capim KPK, MAKI Wanti-wanti DPR: Jangan Pilih yang Jelek, Bermasalah Kayak Firli Bahuri
-
Sebut Banyak Orang Iseng Kirim Aduan ke Nomor WA 'Lapor Mas Wapres' Gibran, Istana: Laporannya Main-main
-
Gibran Tak Lagi Bagi-bagi Susu karena Ditegur? Netizen Timpali Cuitan Hensat: Lagi Sibuk Hapus Postingan Fufufafa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025