Suara.com - Bupati terpilih Situbondo Rio Prayogo bicara soal efektivitas pilkada langsung dibandingkan dengan pilkada tidak langsung. Rio juga menekankan bahwa isu utama terletak pada kompetensi calon pemimpin.
Hal itu disampaikan Rio saat berdiskusi mengenai efektivitas pilkada langsung dibandingkan dengan pilkada tidak langsung dengan Nyawir Ahmad, Arie Putra dan Budi Adiputro.
Diskusi yang melibatkan berbagai perspektif ini menyorot peran partai, sistem kandidasi, dan pengaruh budaya dalam proses demokrasi di Indonesia.
“Kita kembali ke prinsip dasar demokrasi. Harus dipilih, karena orang merasa mampu semua. Problemnya bagaimana kalau daerah dipimpin oleh orang yang tidak punya kompetensi?” kata Rio dilansir dari akun Youtube Total Politik yang diunggah pada Rabu (18/12/2024).
Mereka juga menyampaikan adanya kotak kosong dan golput di Pilkada sebagai soreksi Rakyat.
Budi Adiputro mengambil contoh fenomena kotak kosong yang pernah menang di beberapa daerah sebagai bentuk protes rakyat.
“Di Bangka kalau nggak salah, kotak kosong menang. Artinya rakyat bisa marah, bisa mengoreksi, bisa menghakimi. Contoh lain, rakyat ingin Anies Baswedan maju tapi tidak dipilih partai. Golputnya tinggi. Kalau pemilihan lewat DPRD gimana?” kata dia.
Rio Prayogo yang sebelumnya merupakan seorang konsultan politik menilai bahwa hal ini harus diperbaiki.
“Saya pada posisi di tengah, bukan pro DPRD. Cuma ayo dong, diperbaiki. Jangan sampai orang yang membuka opsi ini dibilang tidak pro-demokrasi.” tanggapnya.
Baca Juga: Bupati Situbondo Dicecar KPK Soal Penyelewengan Aliran Dana PEN
Krisis Internal Partai
Masalah lain yang dibincangkan adalah lemahnya sistem internal partai politik di Indonesia. Nyawir menjelaskan bahwa partai politik seringkali dikritik karena tidak ada kejelasan sumber dana, demokrasi internalnya diragukan, dan proses kandidasinya lemah. “Harus ada penguatan partai agar mereka bisa menjalankan fungsinya sebagai representasi politik.” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa partai perlu memperbaiki citranya di mata masyarakat.
“Partai sering dianggap bisa dibeli oleh politisi yang punya resources. Integritas dan kehormatan partai perlu dijaga. Kalau partai punya mekanisme kandidasi yang jelas dan transparan, pemilih juga akan mendapatkan calon yang lebih baik,” tegasnya.
Selain itu perbedaan budaya antara Indonesia dan konsep demokrasi barat juga menjadi perhatian. Rio menilai bahwa demokrasi yang dikonsepsikan di barat harus mengalami modifikasi nilai-nilai budaya di Indonesia. Contohnya pola relasi patron-klien yang umum di Indonesia.
Nyawir juga mengatakan bahwa, “Di budaya Asia, relasi ini sering muncul lewat pelayanan dan pemberian berkah. Ini bagian dari pola relasional kita, berbeda dengan budaya individualisme di Barat.”
Berita Terkait
-
Kencang Wacana Pilkada Lewat DPRD, Mungkinkah Pilpres Dipilih MPR?
-
Pakar Tak Setuju Wacana Pilkada Lewat DPRD: Kalau Ada Tikus di Lumbung, Jangan Padinya Dibakar
-
Dukung Ide Prabowo, PKS Ungkit Kecurangan Pilkada: Politisasi Bansos hingga Cawe-cawe Aparat
-
Bupati Situbondo Dicecar KPK Soal Penyelewengan Aliran Dana PEN
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?