Suara.com - Juru Bicara PDIP, Guntur Romli menyebut bahwa penetapan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus Harun Masiku bermotif politik.
Guntur sontak menguraikan soal masalah penyuapan dengan penempatan calon legislatif (Caleg).
Pihaknya membandingkan kasus tersebut dengan kasus Harun Masiku yang kini turut menyeret Hasto sebagai tersangka.
“KPK menyebut ada hubungan kasus penyuapan dengan penempatan Harun Masiku orang Toraja sebagai caleg di Sumatera Selatan, inikan bikin ketawa, apa hubungannya penempatan caleg dengan kasus suap,” urainya.
Guntur mengungkapkan bahwa alasan-alasan yang disampaikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus Harun ini hanyalah mengada-ada.
“Ada juga orang Batak jadi caleg di Bogor, Fadli Zon orang Minang jadi caleg di Bogor, apa di situ ada masalah suap? Jadi ini jadi bahan tertawaan publik. Alasan-alasan yang disampaikan KPK itu hanya mengada-ada, tujuannya untuk melakukan kriminalisasi terhadap Sekjen PDI Perjuangan,” tandasnya.
Guntur merasa bahwa pemerintahan era Prabowo Subianto saat ini masih terus dicampur tangani oleh Joko Widodo (Jokowi).
Pihaknya bahkan menyebut jika kini orang-orang Jokowi masih terus berkuasa di era pemerintahan Prabowo.
“Meskipun presidennya berganti ternyata orang-orang Jokowi itu masih berkuasa hingga saat ini,” ucap Guntur.
“Dan yang kami dengar juga Presiden Prabowo juga tidak mengetahui terkait status tersangka Sekjen PDI Perjuangan,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu