Suara.com - Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dirumorkan bakal bergabung dengan Partai Golkar melalui salah satu organisasi masyarakat (ormas) pendiri partai beringin tersebut, yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
Saat dikonfirmasi langsung kepada Jokowi, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tegas membantah desas-desus tersebut.
"Aaaaaaah..isu, isu terus," katanya Jokowi saat ditemui di rumahnya yang berada di Solo, Jawa Tengah (Jateng) seperti dilansir Suarasurakarta.id, Rabu (15/1/2025).
Jokowi kemudian menyampaikan bahwa isu tersebut sudah biasa terjadi dialaminya.
"Itu isu seperti biasa. Diisukan bahkan sudah setiap hari," ujarnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji mengaku belum mendengar apapun mengenai hal itu.
"Saya belum dengar," kata Sarmuji saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (15/1/2025).
Bahkan, ia mengungkapkan bakal mengonfirmasi kabar tersebut kepada Ketua Umum MKGR Adies Kadir.
"Nanti saya tanyakan Pak Adis, Ketua Umum MKGR," katanya.
Baca Juga: Jelang HUT Ke-65, MKGR Buka Pintu untuk Jokowi dan Gibran: Kami Terbuka
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Rakernas dan MPO MKGR Soedeson Tandra menegaskan tidak ada pembicaraan mengenai bergabungnya Jokowi atau Gibran. Pernyataan itu disampaikannya dalam konferensi pers Rapat Kerja Nasional dan Majelis Pemusyawaratan Organisasi (MPO) Ormas MKGR Tahun 2024.
"Ya jadi gini rekan-rekan, tadi kan di awal kita sudah buka bahwa ini adalah hari dalam rangkaian hari ulang tahun. Masalah posisi dan sebagainya itu tidak dibicarakan, itu urusan yang lain, kira-kira demikian," katanya di Gedung Grha Beta MKGR, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Ia kemudian menegaskan bahwa urusan Jokowi atau Gibran bergabung ke Partai Golkar sudah menjadi ranah pimpinan partai.
Senada dengan Soedeson, Ketua Panitia Pengarah (SC) Rakernas dan MPO MKGR Tahun 2024, Yahya Zaini menegaskan tidak ada pembahasan tersebut.
"Tidak ada pembahasan soal kemungkinan Pak Jokowi maupun Mas Gibran untuk bergabung ke Partai Golkar," katanya.
Namun, Yahya menegaskam bahwa MKGR terbuka bila Jokowi maupun Gibran ingin bergabung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia