Suara.com - Perusahaan raksasa teknologi Meta mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk 5 karyawannya pada tahun 2025 ini. Diketahui, Meta menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads.
Keputusan PKH itu disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg pada Selasa (14/1/2025), melalui memo internal perusahaan, dikutip dari berbagai sumber pemberitaan.
Dari total lebih dari 72.000 karyawan saat ini, sekitar 3.600 posisi akan terdampak kebijakan PHK. Menurut memo tersebut, PHK akan didasarkan pada penilaian kinerja karyawan.
Zuckerberg menyatakan bahwa perusahaan akan mempercepat proses pemangkasan karyawan yang tidak memenuhi standar kinerja.
“Kami biasanya memberi waktu satu tahun bagi mereka yang tidak memenuhi ekspektasi. Namun, kini kami akan melakukan pemangkasan berbasis kinerja lebih cepat,” ujar Zuckerberg.
Dalam memo yang sama, Mark Zuckerberg mengungkapkan rencana untuk mengganti karyawan yang terkena PHK dengan talenta baru yang memiliki kemampuan unggul, terutama dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Meta berkomitmen untuk memperkuat fokus pada layanan berbasis AI, seperti pengembangan chatbot dan teknologi inovatif lainnya.
“Kami ingin memastikan perusahaan memiliki talenta terbaik yang bekerja dengan standar kinerja tinggi,” tulis memo tersebut.
Kebijakan ini merupakan langkah lanjutan dari “tahun efisiensi” yang dimulai pada 2023, saat Meta memangkas sepertiga tenaga kerjanya setelah sebelumnya melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi.
Dilansir dari CBS News, para manajer Meta diberitahu bahwa karyawan yang terkena dampak PHK akan menerima paket pesangon yang "berlimpah".
Selain itu, langkah ini juga diiringi dengan perubahan kebijakan moderasi konten, termasuk penghentian program cek fakta dan penggantinya dengan sistem catatan komunitas seperti di platform media sosial X.
Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di berbagai pihak terkait potensi penyebaran misinformasi di ruang digital. Namun, Meta berkomitmen untuk mendukung kebebasan berekspresi di tengah persiapan menghadapi pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Kebijakan PHK ini menandai upaya Meta untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan ketat di industri teknologi. Dengan fokus pada pengembangan AI, perusahaan berharap dapat tetap relevan dan kompetitif di pasar global.
Berita Terkait
-
Jeremy Strong Diincar Perankan Mark Zuckerberg di Sekuel The Social Network
-
Salip Jeff Bezos, Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia dengan Harta Rp 4.428 Triliun
-
AI Bantu Jualan Online, Mark Zuckerberg Umumkan Fitur Iklan di Status WhatsApp
-
Mark Zuckerberg Sepakat Bayar Denda Rp 406 Miliar Gegara Blokir Akun Facebook Donald Trump
-
Meta Bantah Paksa Pengguna Follow Trump: Ini Prosedur Standar Transisi Presiden!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting