“Hasilnya menunjukkan bahwa ada korelasi yang sangat signifikan antara perubahan iklim dengan tingkat kerusakan seni cadas. Dengan teknologi ini, kita dapat memprediksi gua mana yang lebih rentan mengalami degradasi dan mengembangkan strategi konservasi yang lebih efektif,” tambahnya.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Konservasi
Dalam diskusi yang berlangsung selama webinar, Prof. Halmar menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk akademisi, kementerian, dan komunitas peneliti dari berbagai disiplin ilmu.
Upaya konservasi seni cadas tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan sinergi antara ilmuwan iklim, arkeolog, dan pemerintah.
“Kita perlu menghindari kerja sendiri-sendiri yang bisa berujung pada tumpang tindih riset. Justru, dengan menghimpun para peneliti dan pihak terkait dalam satu kolaborasi besar, kita bisa menciptakan solusi yang lebih efektif,” ujarnya.
Langkah konkret yang diusulkan oleh Prof. Halmar adalah pengembangan sistem pemantauan berbasis cuaca yang dapat mendeteksi perubahan kondisi lingkungan di sekitar gua secara real-time.
Sistem ini akan memungkinkan para peneliti dan pemerintah untuk segera mengambil langkah mitigasi sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.
Warisan Budaya dan Perubahan Iklim
Sebagai seorang pakar hidrometeorologi, Prof. Halmar telah beberapa kali menjadi pembicara dalam webinar serupa di ITB, membahas topik seputar mitigasi bencana dan perubahan iklim.
Baca Juga: Kota Tenggelam: Bagaimana Perubahan Iklim Mengancam Daerah Pesisir?
Namun, tahun ini ia memilih sudut pandang yang berbeda dengan menyoroti bagaimana perubahan iklim juga mempengaruhi warisan budaya.
“Biasanya, saya membahas sistem peringatan dini atau dampak perubahan iklim terhadap bencana alam. Namun, kali ini saya ingin menunjukkan bahwa perubahan iklim juga berdampak pada hal-hal yang mungkin jarang kita pikirkan, seperti seni cadas di gua prasejarah,” katanya.
Webinar ini juga menghadirkan pakar dari berbagai universitas dan institusi untuk membuka diskusi yang lebih luas tentang peran ilmu atmosfer dalam pelestarian warisan budaya.
Diharapkan, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Halmar dapat menjadi dasar bagi kebijakan konservasi yang lebih tanggap terhadap perubahan iklim.
Kesadaran akan Pentingnya Konservasi
Melalui penelitian ini, Prof. Halmar ingin menyebarkan kesadaran bahwa konservasi seni gua bukan sekadar isu arkeologi atau sejarah, tetapi juga berkaitan erat dengan dinamika iklim global yang terus berubah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa