Ekstensifikasi dilakukan dengan menggarap lahan tidur—lahan yang selama ini tidak produktif—untuk ditanami komoditas pangan seperti padi, jagung, atau sayuran. Di Sumatera Selatan, lahan tidur masih sangat luas.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat lokal, lahan-lahan ini bisa diubah menjadi sumber produksi baru yang menjanjikan.
“Di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu terdapat ribuan hektare lahan tidur yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan,” ungkap Edward.
Sementara itu, intensifikasi dilakukan dengan mengoptimalkan lahan yang sudah digarap petani selama ini.
Dengan pendampingan teknologi, bantuan bibit unggul, dan peningkatan kapasitas petani, produktivitas pangan pun bisa digenjot tanpa harus membuka lahan baru.
Kombinasi dari pemanfaatan pekarangan, optimalisasi lahan tidur, dan peningkatan produktivitas ini menjadi strategi kunci GSMP.
Dalam menciptakan Sumsel yang tidak hanya mandiri pangan, tapi juga sejahtera dari akar rumputnya.
Pada akhirnya, GSMP bukan sekadar program pertanian. Ia adalah gerakan budaya baru yang menempatkan ibu rumah tangga sebagai motor penggerak perubahan.
Dari kebun kecil di belakang rumah, mereka menanam harapan—untuk dapur yang lebih hemat, meja makan yang lebih sehat, dan masa depan yang lebih mandiri.
Baca Juga: Prabowo Targetkan RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Selama Pangan Aman, Nggak Usah Takut Saham Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat