Suara.com - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah dengan tujuan mulia untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, kembali menuai sorotan.
Setelah sebelumnya heboh kasus di Cianjur, kini insiden serupa terjadi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Pada Rabu pagi, 23 April 2025, suasana di SD Negeri 33 Kasipute yang biasanya ceria mendadak berubah menjadi kepanikan.
Sejumlah siswa berlarian keluar dari kelas, sebagian menangis, sebagian lagi memuntahkan makanan yang baru saja mereka santap. Dari rekaman video yang beredar luas di media sosial, terdengar suara guru-guru yang berusaha menenangkan anak-anak sambil mengungkapkan keprihatinan.
“Siapa yang muntah-muntah, Nak? Iya, sama, daging ayamnya hitam juga,” ucap seorang guru dalam video tersebut dikutip akun TikTok @kendariinfo pada Sabtu (26/4/2025. Guru lainnya menambahkan, “Anak-anak muntah semua, di kelasku juga muntah-muntah.”
Dalam video itu juga terlihat beberapa anak masih melanjutkan makan, sebelum akhirnya dihentikan oleh para guru. Mereka mengimbau agar ayam krispi yang disajikan tidak dimakan, melainkan disimpan kembali.
“Simpan di tempatnya, tidak usah dimakan,” kata seorang guru dengan nada tegas sambil menunjukkan potongan ayam yang tampak kehitaman. “Bau betul, kasihan,” tambahnya.
Menurut keterangan yang dihimpun, makanan yang dikonsumsi anak-anak itu merupakan bagian dari distribusi MBG. Daging ayam yang diduga sudah rusak, terlihat dari warnanya yang hitam dan baunya yang busuk membuat para siswa mengalami mual dan muntah.
Kasus ini sontak menyulut reaksi keras dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen yang menyayangkan kejadian tersebut, bahkan mempertanyakan kesiapan dan pengawasan dalam pelaksanaan program MBG.
“MBG memakan korban lagi! Siswa SDN di Sultra muntah-muntah usai makan MBG. Daging ayam diduga berwarna hitam dan berbau busuk. Evaluasi, Pak @Prabowo!” seru akun @mdy**** di media sosial X.
Baca Juga: Puan Minta MBG Dievaluasi Usai Ada Siswa Keracunan Lagi, Kepala BGN: Saran yang Baik
Tak sedikit pula yang menyoroti masalah kualitas penyedia katering dalam program ini.
“MBG itu bagus tujuannya. Tapi tolong dicek lagi vendor kateringnya. Kalau belum siap, jangan dipaksakan. Ini nama negara jadi jelek, kasihan anak-anak yang jadi korban,” ujar @sch****.
Di tengah riuhnya komentar, muncul pula kritik yang lebih mendalam soal konsep besar program MBG ini. Sejumlah netizen menganggap bahwa solusi untuk meningkatkan gizi anak tidak cukup dengan membagikan makanan gratis, melainkan dengan memperbaiki akar permasalahan ekonomi.
“Kayaknya MBG belum cocok diterapkan di Indonesia. Lebih baik sediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya supaya orang tua bisa penuhi kebutuhan gizi anak sendiri,” tulis @muh****.
Ada juga usulan untuk memperkuat sektor pertanian dan perikanan nasional agar bahan pangan bergizi bisa lebih mudah dan murah diakses oleh masyarakat.
“Support pertanian, perikanan, pupuk, dan pendidikan. Biar bahan pangan murah dan keluarga bisa masak sehat sendiri. Kalau mau tracing gizi, biayai RT buat cek gizi harian di rumah-rumah warga,” kata @blo****.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?