Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut tak sulit mengajak masyarakat miskin dan miskin ekstrem agar anak-anaknya melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.
Gus Ipul menyebutkan bahkan ada orang tua calon siswa yang secara sukarela mempromosikan Sekolah Rakyat kepada kerabatnya.
Kendati senang dengan antusiasme masyarakat, Gus Ipul menegaskan kalau siswa Sekolah Rakyat akan diseleksi berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Mereka (orang tua siswa) rata-rata malah ngajak saudaranya atau teman-temannya gitu. Tapi tetap pedoman kita di DTSEN yang di desil satu utamanya," kata Gus Ipul ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat 9 Mei 2025.
Dalam proses seleksi calon siswa saat ini bahkan disebut telah ada 8 ribu anak yang terdaftar dan masih dalam tahap konfirmasi data administrasi.
Gus Ipul mengklaim, telah mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat berdasarkan kunjungannya ke berbagai daerah.
"Saya sudah ketemu di beberapa titik dengan orangtua calon siswa itu. Di Temanggung, kemarin di Makassar. Sebelumnya saya juga ketemu di Sumatera Barat, di Padang. Jadi antusias sekali. Mereka senang dan sangat mendukung jika anak-anaknya bisa sekolah di sekolah rakyat," tuturnya.
Proses seleksi calon siswa itu dilakukan dengan metode jemput bola dari pihak Kemensos.
Kemensos datang langsung meninjau tempat tinggal calon siswa dan menyamakannya dengan catatan sementara yang ada di DTSEN.
Baca Juga: Tanpa Tes Akademik, Kemensos Mulai Seleksi 8 Ribu Calon Siswa Sekolah Rakyat
Gus Ipul menambahkan, pemerintah juga mencari tahu pengjasilan dari setiap keluarga itu untuk memastikan kalau mereka termasuk kelompok miskin atau miskin ekstrem.
Sebelumnya diberitakan, Gus Ipul menyampaikan bahwa jumlah lokasi untuk Sekolah Rakyat berpotensi bertambah.
Dari 65 lokasi yang telah terverifikasi, diproyeksikan akan bertambah menjadi 100 lokasi hingga akhir kuartal ini.
Penambahan lokasi itu memungkinkan capaian daya tampung di Sekolah Rakyat jadi mencapai 10.000 siswa.
Sesuai pesan Presiden Prabowo, Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus dapat menampung sebanyak mungkin siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Tujuannya untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana