Suara.com - Peta kekuatan militer dunia terus bergerak dinamis, di mana sejumlah negara secara konsisten memodernisasi dan memperkuat angkatan bersenjatanya untuk menjaga kedaulatan dan pengaruh di kancah global. Di luar nama Iran dan Israel yang kerap menjadi sorotan di kawasan Timur Tengah, terdapat 10 negara lain yang mendominasi percaturan militer global dengan anggaran pertahanan fantastis, sumber daya manusia terlatih, dan alutsista canggih.
Berdasarkan data terbaru dari Global Firepower (GFP) 2024, pemeringkatan kekuatan militer tidak hanya diukur dari jumlah personel atau kuantitas senjata semata.
"Konsep kekuatan militer bergantung pada berbagai faktor, mulai dari kualitas dan kuantitas, keberadaan angkatan bersenjata, teknologi, geopolitik, dukungan sumber daya, hingga anggaran sistem pertahanan," demikian menurut analisis GFP.
Penilaian komprehensif ini mencakup lebih dari 60 faktor untuk menghasilkan skor PowerIndex, di mana semakin kecil nilainya, semakin perkasa kekuatan militer sebuah negara.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia, di luar Iran dan Israel:
1. Amerika Serikat
Di puncak daftar, Amerika Serikat (AS) masih tak tergoyahkan sebagai kekuatan militer nomor satu dunia dengan skor PowerIndex 0,0699.
Dominasi AS ditopang oleh anggaran pertahanan terbesar di dunia, yang pada tahun 2024 mencapai lebih dari USD831 miliar. Kekuatan personelnya mencapai 1,4 juta tentara aktif dan 860.000 personel cadangan. Di medan laga, AS mengerahkan lebih dari 13.209 unit pesawat, 4.657 tank, dan 472 aset angkatan laut, menunjukkan superioritas mereka di tiga matra: darat, laut, dan udara.
2. Rusia
Baca Juga: Adu Kuat di Langit dan Darat, Siapa Paling Perkasa Jika Perang Total Iran vs Israel Terjadi?
Mengekor di posisi kedua, Rusia dengan skor PowerIndex 0,0702, terus menjadi penantang utama AS, sebuah persaingan yang akarnya dapat ditelusuri sejak era Perang Dingin.
Negeri Beruang Merah ini memiliki keunggulan dalam jumlah armada darat dengan 14.777 tank dan ribuan kendaraan lapis baja. Angkatan udaranya didukung oleh 4.255 pesawat, sementara kekuatan lautnya memiliki 781 aset.
Analis pertahanan internasional, Curie Maharani Savitri, menyatakan, "Kekuatan Rusia tidak hanya terletak pada jumlah alutsistanya, tetapi juga pada kemampuan perang siber yang canggih dan doktrin militer yang telah teruji di berbagai konflik.
3. Tiongkok
Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Tiongkok secara konsisten memodernisasi militernya dan kini duduk di peringkat ketiga dengan skor PowerIndex 0,0706.
Anggaran militer mereka yang mencapai US$227 miliar memungkinkan modernisasi besar-besaran.
Tiongkok memiliki 3.304 pesawat, 5.000 kendaraan lapis baja, dan 730 aset angkatan laut. Negara ini juga menjadi satu dari sedikit negara yang mampu memproduksi sendiri seluruh spektrum sistem senjata strategis.
4. India
India menempati posisi keempat dengan PowerIndex 0,1023, menunjukkan posisinya sebagai kekuatan regional yang dominan di Asia Selatan.
Dengan anggaran pertahanan sekitar US$74 miliar, India memiliki kekuatan personel yang masif. Kekuatan udaranya mencakup 2.296 pesawat, sementara angkatan daratnya diperkuat oleh 4.614 tank dan angkatan laut dengan 294 aset.
5. Korea Selatan
Meskipun wilayahnya relatif kecil, Korea Selatan berada di peringkat kelima dengan PowerIndex 0,1656. Negara ini menjadi contoh bagaimana kemajuan teknologi dapat menjadi pengganda kekuatan.
Korsel berinvestasi besar dalam teknologi pertahanan canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem tempur otonom.
"Koordinasi yang erat dengan Komando Indo-Pasifik AS serta pengembangan alutsista domestik seperti jet tempur KF-21 Boramae menjadi pilar utama kekuatan mereka," ujar Pieter Pandie, peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
6. Inggris
Sebagai kekuatan tradisional Eropa, Inggris berada di peringkat keenam (PowerIndex 0,1443). Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) menjadi salah satu yang paling dihormati di dunia, dengan dua kapal induk kelas Queen Elizabeth sebagai andalannya.
Keterlibatan aktif Inggris dalam berbagai misi NATO menunjukkan jangkauan global dan interoperabilitas militernya.
7. Jepang
Jepang di posisi ketujuh (PowerIndex 0,1601) menunjukkan pergeseran signifikan dalam postur pertahanannya. Dengan kekuatan udara dan laut yang canggih, Jepang juga memiliki teknologi pertahanan rudal yang mumpuni untuk menghadapi ancaman regional.
Peningkatan anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir menegaskan keseriusan Jepang dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.
8. Turki
Turki (PowerIndex 0,1902) semakin menegaskan perannya sebagai kekuatan militer regional yang independen dan berpengaruh. Keberhasilan drone tempur Bayraktar TB2 di berbagai medan konflik, seperti di Nagorno-Karabakh dan Ukraina, menjadi etalase keunggulan teknologi militernya.
Pembangunan kapal induk ringan TCG Anadolu dan pengembangan tank Altay menunjukkan ambisi Turki untuk kemandirian industri pertahanan.
9. Prancis
Dengan PowerIndex 0,1878, Prancis menjadi satu-satunya negara di Uni Eropa yang memiliki kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle, dan program rudal balistik independen.
Pengalaman tempur militer Prancis melalui berbagai operasi di luar negeri, terutama di Afrika dan Timur Tengah, memberikan mereka keunggulan operasional yang tidak dimiliki banyak negara.
10. Italia
Melengkapi daftar 10 besar, Italia (PowerIndex 0,1863) adalah anggota NATO yang memiliki kontribusi signifikan di bidang pertahanan.
Dengan kapal induk Cavour, jet tempur Eurofighter Typhoon, dan posisi strategis di Mediterania, Italia memainkan peran kunci dalam operasi keamanan regional, baik di bawah bendera NATO maupun Uni Eropa.
Berita Terkait
-
Adu Kuat di Langit dan Darat, Siapa Paling Perkasa Jika Perang Total Iran vs Israel Terjadi?
-
Terus Matangkan Rencana Evakuasi WNI dari Iran, Begini Strategi Menlu Sugiono
-
SBY Sebut Dunia di Ambang Malapetaka, Nasib Bumi Kini di Tangan 5 'Strong Men' Ini
-
Perisai Tak Terduga: Saat Raja Yordania Keturunan Nabi Tembak Jatuh Drone Iran untuk Israel
-
Pelatih Irak sudah Jadi 'Korban', Perang Israel-Iran Pengaruhi Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf