Suara.com - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama baru-baru ini kembali menghebohkan publik dengan membagikan foto yang diklaim sebagai foto mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Potret tersebut diunggah melalui akun X @DianSandiU pada 17 Juni 2025. Dian Sandi Utama juga menyinggung Rismon Sianipar, dokter Tifa, dan Roy Suryo untuk melakukan uji forensik pada foto tersebut.
"Ini saya postingkan Pak Rismon cs photo waktu acara KKN Pak Jokowi bersama teman-teman (beda jurusan) di desa yang ada di Kecamatan Wonosegoro. Monggo diforensik yang mana beliau?" cuit Dian Sandi Utama.
Dalam potret tersebut, terlihat para perempuan dan lelaki yang berpose di sebuah bangunan tua.
Foto itu pun menarik perhatian Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa dokter Tifa. Dokter Tifa menyoroti perihal nama desa yang tertera pada foto KKN tersebut.
Dokter Tifa menyebut bahwa nama desa yang tercantum dalam foto itu justru berbeda dengan nama desa yang pernah disebutkan oleh Jokowi. Dalam sebuah wawancara di kediamannya, Jokowi mengaku bahwa dirinya melakukan kegiatan KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada awal tahun 1985.
Namun, saat diperhatikan pada foto yang diunggah oleh Dian Sandi Utama, terdapat papan yang menyebutkan bahwa lokasi pengambilan foto berada di Desa Gosono.
"Si Dian Sandi ini dimunculkan untuk menjadi bukti betapa dungunya termul peliharaan wong Solo, sepertinya. Sekarang dia posting foto katanya foto KKN Joko Widodo. Bikin tebakan, yang mana Joko Widodo. Ya jelas tidak ada. Ini foto yang diframing sebagai foto mahasiswa KKN, tetapi tidak jelas mahasiswa universitas mana, tetapi yang jelas menunjukkan kedunguan Dian Sandi ini adalah foto ini Desa Gosono, bukan Ketoyan!" tulis dokter Tifa.
Ia turut mengunggah video cuplikan ketika Jokowi mengaku dirinya melakukan KKN di Desa Ketoyan.
Baca Juga: Kenapa Satgas Saber Pungli 'Warisan' Jokowi Dianggap Gagal dan Dibubarkan Prabowo?
"Coba di-zoom ya pojok kiri atas. Padahal, Joko Widodo mengaku dia KKN di Desa Ketoyan! Hahaha haduuh kenapa termul Jokowi dungu-dungu semua!" sambung dokter Tifa.
Dokter Tifa pun menyinggung bahwa Bareskrim Polri dalam penyelidikannya juga menampilkan foto tersebut.
"Tapi lebih parah lagi sebetulnya Bareskrim. Karena foto ini dimunculkan di layar kompres 22 Mei 2025. Ampun, ampun. Kenapa jadi pada ketularan dungu sama dengan majikannya," imbuh dokter Tifa.
Sebagai informasi tambahan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, saat ini memiliki sebelas desa atau kelurahan, yang mencakup Bandung, Banyusri, Bojong, Bolo, Gosono, Guwo, Kauman, Karangjati, Ketoyan, Lemahireng, dan Wonosegoro.
Sebelumnya, Rismon Sianipar bersama timnya pergi ke Kecamatan Wonosegoro dan berusaha untuk mencari jejak bukti bahwa Jokowi pernah melakukan KKN di sana. Sayangnya, ia tidak menemukan arsip tersebut karena terlalu lawas dan gedung Camat yang bertugas merupakan gedung baru.
Unggahan tersebut pun sontak menuai beragam tanggapan dari publik. Sebagian besar warganet mulai mempertanyakan keaslian ijazah Sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden Republik Indonesia ke-7 tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu