Polemik di Teluk Ekas ini memicu perdebatan di kalangan penggiat wisata, sehingga ia mengajak semua pihak menyikapi masalah ini secara bijak.
"Kami menawarkan win-win solusi dengan mengatur parkir perahu dari luar daerah di pinggir pantai, bukan di tengah laut," katanya.
Skema ini akan menguntungkan semua pihak wisatawan tetap nyaman berselancar, pemandu luar tetap dapat penghasilan dan warga lokal serta pemerintah dapat keuntungan ekonomi.
"Persoalan ini harus diselesaikan dengan kepala dingin,” katanya.
Menurut Yusri, boatman dari luar daerah, terutama Lombok Tengah, mendominasi Teluk Ekas, sehingga mempersempit peluang warga lokal dan operator luar juga lebih banyak membawa wisatawan.
“Bupati tidak marah, beliau hanya membela warga yang terpinggirkan,” katanya.
Situasi ini terdampak terhadap hunian hotel dan homestay sepi, tingkat hunian dan kesulitan berkembang.
“Pemerintah tak boleh biarkan warga hanya jadi penonton di rumah sendiri,” katanya.
Ia mendesak kolaborasi antara Pemkab Lombok Timur, Lombok Tengah dan Pemprov NTB untuk membuat regulasi terpadu dan zonasi wisata perbatasan.
Baca Juga: Belum Setahun Jadi Presiden, Prabowo 5 Kali Anulir Kebijakan Menteri, Banyak Terkait Jokowi
“Bupati tidak mengusir karena benci, tapi memperjuangkan kedaulatan ekonomi warga,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Warisin bersama jajaran OPD dan pelaku wisata turun ke lokasi. Mereka menemukan pemandu wisata dari luar Lombok Timur yang parkir di area surfing.
"Kasih tahu teman-teman, jangan ke sini kalau tidak menginap di sekitar sini,” kata Bupati
Langkah ini menuai pro-kontra, tetapi banyak pihak mendukung upaya melindungi pelaku usaha lokal dan banyak juga yang tidak setuju.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO