Wilayah ini berada pada ketinggian rata-rata 700-1.800 m di atas permukaan laut dengan suhu udaranya yang rata-rata mencapai 14-20 derajat Celcius. Selain itu, daerah Puncak juga dikelilingi oleh beberapa gunung lain, yaitu Gunung Kencana (1804 m), Gunung Baud Jonggol atau Puncak Jonggol Tanggeuhan (1884 m) yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Jonggol, serta Gunung Salak (2.221 m) yang berada jauh di seberang barat Wilayah Puncak.
Sejarah
Toponimi Puncak telah disebut-sebut dalam Naskah Bujangga Manik, suatu karya sastra berbahasa Sunda yang diperkirakan ditulis pada abad ke-15. Disebutkan, dalam perjalanan pertamanya, Bujangga Manik sempat beristirahat di suatu tempat bernama Puncak, sambil memandang ke arah "Bukit Ageung", yakni kompleks gunung Gede-Pangrango, yang merupakan "hulu wano na Pakuan" (tempat yang tertinggi di wilayah Pakuan).
Jalur utama jalan negara di wilayah ini kemudian dibangun dengan mengikuti trace jalan tradisional, yakni pada masa pembangunan Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) di bawah perintah Daendels, yang dimulai pada tahun 1808.
Khususnya ruas "Tjiceroa tot Tjanjour" (Cisarua hingga Cianjur) memerlukan biaya yang paling mahal dan pekerja yang paling banyak.
Akan tetapi hasilnya tidak mengecewakan. Pembukaan jalur kawasan Puncak hingga Cibodas dan Cipanas memungkinkan eksplorasi kekayaan alam gunung-gunung di wilayah ini, serta pemanfaatan wilayah-wilayah ini sebagai tempat percobaan pengembangan tanaman-tanaman subtropis.
Berita Terkait
-
Tempat Wisata di Puncak Bogor Dibongkar, Menpar Widiyanti Ingatkan Pelaku Usaha Pastikan Legalitas
-
Enggak Perlu Mikir Budget, Ini 7 Wisata Puncak Bogor untuk Libur Ramadan, Ada yang Gratis
-
Banjir Jabodetabek: Tata Ruang Rusak Parah, Sungai Kehilangan Daya Tampung!
-
LHKPN Dedi Mulyadi: Punya 116 Tanah di Jawa Barat, Kini Menangis Kejer Lihat Kerusakan Puncak Bogor
-
Rahasia Kelam Puncak: Dari Pelarian Wabah Maut Hingga Surga Wisata
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga