Suara.com - Tragedi yang menimpa Juliana Marins (26), seorang pendaki asal Brasil yang tewas usai terjatuh di jurang Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, telah memicu gelombang kemarahan dari warganet Brasil.
Tak hanya menjadi pemberitaan utama di sejumlah media Brasil, para netizen dari negeri Samba itu juga menyerbu laman ulasan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan review negatif dan rating bintang satu.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025. Juliana diduga terpeleset saat melintasi jalur pendakian yang sempit dan licin.
Dia tergelincir ke jurang curam dan dinyatakan hilang selama empat hari sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kedalaman sekitar 600 meter dari titik jatuh.
Proses evakuasi jenazah pun terkendala oleh cuaca buruk dan medan yang ekstrem, sehingga baru berhasil dilakukan pada Rabu, 25 Juni 2025.
Kematian Juliana langsung memicu kemarahan warganet Brasil, yang menilai bahwa kematian tersebut bisa dicegah jika pihak pengelola gunung dan tim penyelamat Indonesia memiliki sistem keamanan dan prosedur penyelamatan yang memadai.
Komentar-komentar bernada keras bermunculan, menyuarakan ketidakpuasan atas penanganan tragedi tersebut.
Salah satu akun X bernama @Chris_Branco menyampaikan kritik tajam terhadap keselamatan pendakian di Gunung Rinjani.
"Kadang saya merasa orang-orang tidak benar-benar memahami seperti apa sebenarnya gunung berapi itu. Ini adalah turunan 300 meter ke jurang yang sangat curam, dengan tanah tidak stabil dan gas beracun," tulisnya.
Baca Juga: Siapa Agam Rinjani? Sosok Pemandu Gunung Rinjani Dipuji Warga Brasil usai Bantu Juliana Marins
"Dia tergelincir sejauh 700 meter karena medannya yang berbahaya. Sejujurnya, tak ada orang tua di dunia ini yang seharusnya mengizinkan anaknya melakukan wisata seperti ini. Gunung berapi seharusnya hanya untuk penelitian ilmiah," lanjutnya.
Sentimen serupa juga terlihat di kolom ulasan Google Maps dan TripAdvisor Taman Nasional Gunung Rinjani, yang mendadak dibanjiri ulasan buruk.
"Jika kamu ingin perjalanan yang aman, jangan ke sini. Para pemandunya tidak terlatih dan tidak serius. Tidak ada infrastruktur. Sudah banyak kecelakaan dan kematian. Keadilan untuk Juliana!" tulis salah satu ulasan.
"Tempat ini harus ditutup! Tidak ada sistem keamanan dan petugas yang bisa diandalkan. Sangat kotor, pemandu tak terorganisir. Banyak yang hilang dan meninggal. Ini sudah cukup untuk membuktikan ketidaksiapan pihak berwenang. Jangan ke sini!" ujar pengguna lain dengan nada geram.
Bahkan ada yang menyebut pemerintah Indonesia menyebarkan informasi palsu terkait kondisi Juliana.
"Mereka bilang sudah menemukan dan menyelamatkan, padahal Juliana dibiarkan sendiri selama 4 hari tanpa makanan, air, atau pakaian hangat. Dia meninggal karena kelalaian pihak-pihak yang seharusnya melindunginya," ungkap salah satu akun dari Brasil.
Tag
Berita Terkait
-
Siapa Juliana Marins, Warga Brasil yang Tewas di Gunung Rinjani? Sosok Petualang dan Suka Menjelajah
-
Berlangsung Dramatis di Tebing, Tim Relawan Tidur Semalam Bersama Jasad Juliana Marins
-
Menginap di Jurang Demi Jasad Pendaki Brasil: Kisah Heroik Relawan Rinjani yang Menyentuh Hati
-
Siapa Alexandre Pato? Gagal Di AC Milan Kini Siap Bantu Pemulangan Juliana Marins
-
Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!
-
Ribuan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, Pakar Hukum Sebut Negara "Punya Niat Jahat"?
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur
-
Minta Pramudi Wanita Tak Bawa Bus Transjakarta Ukuran Besar, Bebizie: Gampang Panik
-
6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas
-
Pembobolan Rekening Dormant Senilai Rp 204 Miliar, Polisi : Pemilik Pengusaha Tanah Berinisial S
-
IKN jadi Ibu Kota Politik, Pakar Curiga Prabowo Tidak Niat Pindah dari Jakarta
-
KPK Sebut Ustaz Khalid Paling Tahu Siapa Oknum Kemenag Penerima Uang Percepatan Haji