Suara.com - Dunia disebut telah melewati titik kritis dalam transisi menuju energi bersih. Dua laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis Selasa (23/7) menyebutkan bahwa tenaga surya dan angin kini hampir selalu menjadi pilihan paling murah dan paling cepat untuk membangun pembangkit listrik baru.
Tahun 2024 mencatat penambahan kapasitas energi terbarukan global mencapai 582 gigawatt, lonjakan hampir 20 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus menjadi ekspansi tahunan terbesar dalam sejarah pencatatan.
Hampir seluruh pembangkit listrik baru yang dibangun tahun ini berasal dari sumber energi terbarukan.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut ini sebagai bukti nyata bahwa dunia telah bergerak maju sejak Perjanjian Paris.
“Bahan bakar fosil hampir habis, dan matahari terbit di era energi bersih. Ikuti saja uangnya,” kata Guterres demikian seperti dikutip dari Euro News.
Dari sisi biaya, laporan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen proyek energi terbarukan baru menghasilkan listrik dengan biaya lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil paling murah.
Tenaga surya kini bahkan 41 persen lebih murah dari fosil, sementara tenaga angin lepas pantai menjadi sumber energi baru paling terjangkau secara global.
Tak hanya murah, sektor ini juga menciptakan pertumbuhan. Pada 2023, energi bersih mendorong sekitar 10 persen pertumbuhan PDB global dan menyumbang hampir sepertiga pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Namun, kemajuan ini bukan tanpa tantangan. Ketegangan geopolitik, tarif perdagangan, dan keterbatasan pasokan material disebut sebagai ancaman serius terhadap kelanjutan momentum transisi.
Baca Juga: Wagub Surya Bersama Menkes Groundbreaking RSUD Pratama Nias Barat
Di beberapa wilayah, seperti Eropa, hambatan struktural seperti keterlambatan perizinan dan terbatasnya kapasitas jaringan juga memperlambat ekspansi.
Masalah lainnya subsidi bahan bakar fosil masih mendominasi. Guterres menyoroti bahwa dana pemerintah untuk konsumsi bahan bakar fosil masih hampir sembilan kali lipat lebih besar dibandingkan untuk energi terbarukan.
“Negara-negara yang mempertahankan ketergantungan pada fosil tidak sedang melindungi ekonomi mereka, tapi justru menyabotasenya,” ujarnya.
Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera, menambahkan bahwa agar transisi energi tetap inklusif dan berkelanjutan, diperlukan kerangka kebijakan yang stabil, kerja sama internasional yang kuat, serta penguatan rantai pasokan global, terutama untuk negara-negara berkembang.
“Transisi ke energi terbarukan tidak bisa dibalik. Tapi kecepatannya, dan keadilannya, tergantung pada keputusan yang kita buat hari ini,” pungkas La Camera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menlu AS Tuduh Badan PBB UNRWA 'Antek' Hamas Usai ICJ Putuskan Kewajiban Israel
-
Apes! Check-In di Hotel Kawasan Jaksel, Motor dan HP Si Cewek Malah Dibawa Kabur Pacarnya
-
Ajak Sekda dan Kepala Bappeda, Kemendagri Bakal Gelar Rakornas: Selaraskan Program Pusat-Daerah
-
Dibully Mahasiswa Unud usai Tewas, Polisi Telusuri Isi HP dan Laptop Timothy Anugerah, Mengapa?
-
Dituding Sebar Fitnah soal NCD, Dirut CMNP Dilaporkan MNC Asia Holding ke Polda Metro Jaya
-
Ledek Kubu Roy Suryo Cs? Pentolan ProJo usai Jokowi Pamer Ijazah: Tanya Mas Roy Sajalah
-
Viral Karyawan SPPG MBG Jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Keluarga Anggota TNI?
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik