Suara.com - Fenomena Rojali dan Rohana di mal atau rombongan jarang beli dan rombongan hanya nanya, kerap dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan. Sekelompok orang datang, bertanya harga, mencoba produk, namun akhirnya tidak membeli apapun.
Menurut psikolog klinis dan forensik, Kasandra Putranto, fenomena ini berkaitan dengan berbagai aspek psikologis dan budaya masyarakat Indonesia.
Kasandra menyebutkan bahwa rojali dan rohana di mal bukan sekadar soal tidak mampu membeli. Aktivitas ini dapat mencerminkan kebutuhan sosial, pencitraan, hingga tekanan norma budaya.
Berikut ini lima alasan utama di balik perilaku tersebut:
1. Kebutuhan Sosial dan Aktualisasi Diri
Kasandra menjelaskan bahwa perilaku rojali di mal dapat dikaitkan dengan teori hierarki kebutuhan. Pergi ke mal bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis seperti membeli barang, tapi juga menjadi bagian dari pencapaian kebutuhan sosial dan aktualisasi diri.
Aktivitas seperti berkumpul, refreshing, atau sekadar jalan-jalan bisa memberikan kepuasan emosional dan meningkatkan perasaan diterima dalam kelompok.
2. Strategi Pembentukan Citra Diri
Sering kali orang berpura-pura tertarik pada suatu barang atau bertingkah seperti calon pembeli, semata untuk membentuk citra diri. Tujuannya adalah terlihat memiliki daya beli di mata pramuniaga, teman, bahkan diri sendiri.
Menurut Kasandra, tindakan ini muncul dari keinginan untuk dihargai dan merasa selevel dengan lingkungan sosial yang konsumtif.
3. Perlindungan Harga Diri
Ketika seseorang menyadari dirinya tidak mampu membeli barang yang diinginkan, namun tetap ingin mempertahankan harga diri, maka ia akan melakukan tindakan seolah-olah membeli.
Ini adalah bentuk mekanisme pertahanan psikologis untuk menghindari rasa malu, kecewa, atau rendah diri. Kasandra menyebut ini sebagai bentuk konflik batin yang sering terjadi di lingkungan penuh tekanan sosial.
4. Pengaruh Norma Sosial dan Budaya
Dalam budaya Indonesia yang menjunjung tinggi kesopanan, sering kali pengunjung merasa tidak enak hati jika langsung menolak penawaran penjual. Oleh karena itu, mereka memilih berpura-pura tertarik agar tetap terlihat sopan.
Berita Terkait
-
Magical Christmas di 69 Mal: Destinasi Wajib Keluarga untuk Ciptakan Momen Natal Tak Terlupakan
-
Tito Karnavian Tinjau MPP Denpasar, Pastikan Pembebasan BPHTB dan PBG Berjalan Efektif
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Lantai Mall di Palembang Penuh Sampah, Warganet Geram dan Soroti Etika Pengunjung
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh