Suara.com - Pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus berlangsung hingga saat ini.
Pembangunan yang disebut hampir rampung itu rupanya membuat ketar ketir seorang Roy Suryo.
Menurut pakar Telematika ini meneruskan progress dari IKN ini justru akan meruntuhkan negara Indonesia.
“Yang bisa meruntuhkan negara kita, membuat negara kita bangkrut adalah IKN,” ucap Roy, dikutip dari youtube Refly Harun, Minggu (3/8/25).
Roy Suryo menyebut bahwa proyek Pembangunan IKN ini secara hukum tidak sah.
Pasalnya, saat pengesahan dan ketok palu hanya dihadiri 13% dari anggota DPR.
“IKN itu secara hukum tidak SAH sebenarnya,” ujarnya.
“Pada saat ketok palu IKN, anggota DPR yang hadir secara fisik hanya 77 orang dari 575 orang, hanya 13%. Yang lain katanya hadir secara online,” sambungnya.
Roy kemudian menjelaskan jika anggota DPR yang saat itu hadir secara online namun tidak memperlihatkan wajahnya maka yang hadir hanyalah asistennya saja.
Baca Juga: Jelang 17 Agustus, Istana Kepresidenan Dipercantik
Hal ini menurutnya cukup menguatkan bahwa pengesahan soal UU IKN saat itu tidak sah.
“Kita harus minta terhadap Komisi Informasi Pusat absen dari anggota DPR itu secara online. Kalau memang online, online bener, ada nggak foto anggota Dewannya. Kalau itu hanya online saja, berarti yang menghidupkan hanya asprinya, itu tidak SAH,” urainya.
“Anggota yang hadir itu harus hadir secara fisik, atau dia tampak wajahnya Ketika ikut secara online,” tambahnya.
Menurut pengakuan seorang Roy Suryo, saat pengesahan UU IKN tersebut banyak anggota DPR yang mengikuti secara online namun hanya memasang profile picture saja, sehingga bukan wajah aslinya.
“Yang saya tahu waktu pengesahan 18 Januari waktu itu, yang lain on itu hanya nampak profile picturenya saja,” ujarnya.
“Kalau hanya nampak profile picturenya saja, berarti UU IKN itu hanya diSAHkan oleh 13% anggota DPR. Dari situ sebenarnya sudah SAH kita gugat,” sambungnya.
IKN akan lebih berguna dan bermanfaat menurut Roy jika dijadikan sebagai tempat wisata rakyat Indonesia.
“Jadi ada 3 hal poin penting, Adili ayahnya Fufufafa, Makzulkan Fufufafa dan jadikan IKN kayak Disneyland saja,” sebutnya.
“Jadi untuk wisata-wisata bisa ke IKN,” tambahnya.
Roy mengatakan jika Pembangunan dari IKN ini masih diteruskan dan dirampungkan, maka keuangan Indonesia akan mengalami kebangkrutan.
“Kalau IKN diteruskan saya khawatir keuangan kita bangkrut sebangkrut-bangkrutnya,” tegas Roy.
Menurut Roy anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp 478 Triliun itu tidak akan cukup dan masih akan membutuhkan lebih banyak lagi.
Bahkan Roy menyebut bisa 10 kali lipat lebih banyak.
“Saya tidak percaya hanya habis Rp 478 Triliun, enggak. Akan lebih dari itu,” sebutnya.
“Biaya segitu hanya terhitung 1 ASN saja yang pindah kesana, belum anaknya, belum istrinya, belum keluarganya, itu akan bisa 10 kali lipatnya, dan itu Indonesia akan runtuh,” tambahnya.
Progres Pembangunan IKN
Pada 21 Juli 2025 lalu, progress Pembangunan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sampai pada pemasangan bilah ke – 4650 di sayap barat selubung Garuda.
Pemasangan bilah di sayap barat selubung garuda ini menjadi bilah terakhir dan tertinggi (topping off).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa pemasangan bilah terakhir Garuda di Kantor Presiden di IKN menandai selesainya Pembangunan Garuda pada Istana Presiden.
Sementara itu, pemasangan perdana bilah tersebut dilakukan pada 17 September 2023 oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Proses pemasangan bilah terakhir itu menjadi momen bersejarah dalam Pembangunan Istana Negara IKN.
Dengan susunan detil yang penuh makna, selubung Garuda mencerminkan kekuatan dan keindahan Indonesia yang melambangkan semangat persatuan dan keberagaman.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM