-
Rahmah El Yunusiyyah, pahlawan nasional baru, adalah perempuan pertama peraih gelar Syaikhah.
-
Gelar diberikan Al-Azhar karena kagum pada sistem pendidikan perempuan di sekolahnya.
-
Perjuangannya membuka jalan bagi perempuan di seluruh dunia untuk bisa berkuliah di Al-Azhar.
Suara.com - Penetapan Rahmah El Yunusiyyah sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto kembali mengangkat kisah inspiratifnya sebagai perempuan pertama di dunia yang meraih gelar kehormatan Syaikhah dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammady, menjelaskan bahwa gelar prestisius tersebut dianugerahkan kepada Rahmah El Yunusiyyah pada tahun 1957.
"Pada 1957, Bunda Rahmah El Yunusiyyah diundang oleh Universitas Al-Azhar ke Mesir untuk dianugerahi gelar Syaikhah," kata Fauziah Fauzan El Muhammady saat dihubungi di Padang, Senin (10/11/2025).
Menurut Fauziah Fauzan El Muhammady, pengakuan ini berawal dari kunjungan para petinggi Universitas Al-Azhar ke Padang Panjang. Mereka dibuat kagum saat melihat Perguruan Diniyyah Puteri, yang didirikan oleh Rahmah, telah menerapkan sistem pendidikan formal modern bagi kaum perempuan—sesuatu yang pada saat itu bahkan belum dilakukan oleh Al-Azhar sebagai salah satu universitas tertua di dunia.
"Beliau adalah perempuan pertama yang mendapatkan gelar Syaikhah, dan sampai sekarang belum ada perempuan kedua yang mendapatkan gelar itu," ujarnya.
Lebih dari sekadar gelar, pengaruh Rahmah El Yunusiyyah membawa perubahan besar. Setelah menerima gelar tersebut, ia mengusulkan agar Al-Azhar membuka pintu pendidikan bagi mahasiswi. Usulannya diterima, dan pada 1962, Universitas Al-Azhar secara resmi membuka Kulliyyat Al-Banat Al-Islamiyyah atau fakultas khusus perempuan.
"Atas kontribusi dan perjuangan beliau, seluruh perempuan di belahan dunia kini bisa berkuliah di Universitas Al-Azhar," pungkasnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera