News / Nasional
Senin, 22 Desember 2025 | 10:54 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi para penumpang bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan di ruas simpang susun exit tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari. (Basarnas Semarang)
Baca 10 detik
  • Kecelakaan hebat terjadi pada bus PO Cahaya Trans di KM 426 Tol Krapyak Semarang pada Senin dini hari, 22 Desember.
  • Bus bernomor polisi B 7201 IV dari Jakarta menuju Yogyakarta tersebut mengakibatkan 15 penumpang meninggal dunia dan 19 luka.
  • Evakuasi 34 korban oleh tim SAR gabungan selesai pukul 04.00 WIB; penyebab kecelakaan diduga karena melaju kencang.

Suara.com - Suasana sunyi di ruas Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, berubah mencekam pada Senin (22/12) dini hari.

Sebuah kecelakaan hebat menimpa bus PO Cahaya Trans yang mengakibatkan belasan penumpang kehilangan nyawa.

Bus bernomor polisi B 7201 IV yang tengah menempuh perjalanan jauh dari Jatiasih, Jakarta, menuju Yogyakarta tersebut diduga melaju dengan kecepatan tinggi.

Saat melintasi lokasi kejadian sekitar pukul 00.30 WIB, bus mendadak hilang kendali hingga menghantam pembatas jalan dengan keras sebelum akhirnya terguling.

Tim Basarnas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang yang tengah bersiaga dalam Operasi SAR Khusus Nataru di Posko Kalikangkung langsung diterjunkan ke lokasi begitu mendapat laporan. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi bus yang ringsek.

Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengonfirmasi bahwa seluruh penumpang yang berjumlah 34 orang telah berhasil dievakuasi, namun banyak di antaranya dalam kondisi tragis.

"Kami beserta tim SAR gabungan dari Polri, Jasa Marga, PMI dan lainnya berhasil mengevakuasi seluruh korban dari bus yang mengalami kecelakaan. Ada 15 penumpang yang meninggal dunia dan 19 lainnya luka-luka," ungkap Budiono.

Upaya penyelamatan tidak berjalan mudah. Tim SAR harus berpacu dengan waktu di tengah kegelapan malam dan medan yang berbahaya.

Budiono menjelaskan bahwa petugas harus merangkak masuk ke dalam badan bus yang sudah tidak berbentuk untuk mengeluarkan korban.

Baca Juga: Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres

"Proses evakuasi sendiri berjalan cukup sulit karena ada sebagian korban yang masih dalam posisi terjepit dan juga akses menuju korban dipenuhi pecahan kaca," jelasnya.

Dengan ekstra hati-hati, tim membuka celah di antara himpitan besi bus untuk menggapai para korban satu per satu. Perjuangan panjang tersebut akhirnya membuahkan hasil menjelang fajar.

"Proses evakuasi selesai pukul 4 subuh (04.00 WIB) tadi. Penyebab kecelakaan itu sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga bus hilang kendali saat melaju kencang dari arah Jakarta menuju Yogyakarta dini hari tadi," tambah Budiono.

Seluruh korban luka maupun meninggal dunia kini telah dilarikan ke beberapa rumah sakit di Semarang, antara lain RSUP dr. Kariadi, RS Columbia Asia, dan RSUD dr. Adhyatma MPH (RS Tugu), untuk penanganan lebih lanjut.

Di akhir keterangannya, Budiono mengapresiasi gerak cepat seluruh tim di lapangan dan memberikan peringatan keras bagi para pemudik atau pengguna jalan lainnya.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak, sehingga proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Load More