Suara.com - Pertumbuhan industri karoseri di Indonesia terbilang cukup besar. Ini bisa terlihat dari sebagian besar kendaraan niaga serta bus di Indonesia yang sudah menggunakan jasa karoseri dalam negeri.
Sehubungan dengan itu, pertumbuhan industri ini sendiri juga beriringan dengan pertumbuhan produksi dan penjualan kendaraan niaga di Indonesia.
"Dari produksi yang ada, yang terserap atau dijual berapa besar, itu terserap oleh karoseri Indonesia," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), TY Subagio, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).
Menurut Subagio, berbeda dengan industri otomotif, produksi karoseri tidak hanya mengandalkan pembuatan body mobil baru saja, namun juga untuk penggantian body mobil yang lama.
"Kalau ada yang sudah lama mobilnya, biasanya ganti body," tuturnya.
Hanya saja, menurut Subagio pula, perkembangan industri tersebut kini tidak bisa dilakukan lebih luas lagi. Sementara, peningkatan kualitas juga diperlukan guna menghadapi pasar bebas Asia.
Subagio menuturkan, ada beberapa hal yang menjadi kendala, antara lain seperti bea masuk untuk komponen dan bahan baku pembuatan komponen karoseri. Bahan baku seperti pelat baja dan pipa khusus, menurutnya sangat dibutuhkan, karena sebagian besar karoseri menggunakan pelat baja dan pipa khusus pada body.
Dikatakan Subagio pula, kebutuhan industri karoseri lebih sulit diprediksi dibandingkan dengan industri kendaraan penumpang. Hal ini terjadi karena hasil produksi tiap tahun yang tidak menentu.
"Kalau peraturan bea masuk yang sekarang diberlakukan, akan sulit bagi kami, karena ada masanya kami butuh banyak, ada masanya kami hanya mampu menyerap sedikit," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
Pasar Otomotif Indonesia Terancam Kehilangan Takhta ASEAN Usai Disalip Malaysia
-
Cuan dari Limbah: Potensi Bisnis Menggiurkan di Balik Oli Bekas
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
Pasar Otomotif 2025 Bergeser, Ini Strategi Mazda Pertahankan Eksistensi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan