Suara.com - Memasuki bulan Ramadan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia biasanya meningkat. Meningkatnya jumlah pengendara, terutama saat mudik, menjadi salah satu penyebab utama. Tetapi menurut pakar kesehatan, puasa juga punya andil, setidaknya terhadap berkurangnya konsentrasi saat berkendara.
Kepolisian Republik Indonesia mencatat terjadi 3.815 kasus kecelakaan lalu lintas dalam H-7 hingga H+3 hari raya Idul Fitri di tahun 2014. Kecelakaan yang terjadi pada pada bulan Ramadan tetap saja lebih tinggi 35% secara rata-rata bila dibandingkan dengan minggu-minggu sebelum dan sesudah bulan Ramadhan di tahun 2014.
Eko Suryo, dokter lulusan Universitas Gadjah Mada, kepada situs jual beli mobil Carmudi mengatakan bahwa ketika berpuasa tingkat gula dalam darah akan menurun. Selain itu waktu tidur yang berkurang (hanya 4 sampai 6 jam saat puasa), menjadi faktor yang menyebabkan kita menjadi kurang awas ketika berkendara.
"Ini menyebabkan refleks kita menurun yang dapat membahayakan perjalanan kita ketika di jalan raya," jelas Eko.
Karenanya ia mempunyai beberapa saran agar tetap awas ketika mengemudi di saat puasa.
Pertama, kata Eko, mereka yang berpuasa sebaiknya menghindari mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan ketika sahur dan berbuka puasa karena akan menyebabkan kantuk sepanjang hari, yang dapat membahayakan diri sendiri ketika berada di jalan raya.
"Kita dapat menggantinya dengan lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin dari buah-buahan segar, dan meminum cukup air putih untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi," jelas dia.
Nutrisi-nutrisi itu, lanjut Eko, lebih dibutuhkan oleh tubuh karena dapat memberikan cadagan energi yang cukup hingga waktu berbuka puasa tanpa menyebabkan kantuk.
"Sangat dianjurkan untuk tetap bisa tidur minimal 7 jam per hari. Kita bisa menggunakan waktu istirahat di siang hari untuk beristirahat sejenak melelapkan mata selama 30 hingga 45 menit," anjur dia.
Waktu tersebut akan cukup menyegarkan mata dan pikiran untuk dapat fokus kembali mengemudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Rekomendasi Motor Matic Seawet Motor Bebek, Jarang Trouble dan Irit
-
7 Komponen Mobil yang Harus Dicek sebelum Berangkat Liburan Akhir Tahun
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring