Tesla mengumumkan pembaruan pada fitur autokemudi yang mendapat sorotan dan kritikan setelah tabrakan mengerikan, Mei lalu. Dalam fitur autokemudi bernama Versi 8 itu, analisa kondisi jalan tak lagi diserahkan pada kamera.
Tesla mengumumkan pembaruan fitur autokemudi tersebut pada Minggu (12/9/2016) waktu Amerika Serikat. Rencananya, pabrikan mobil listrik asal negeri Paman Sam itu akan merilisnya dalam satu atau dua pekan ke depan.
Sensor radar menggantikan fungsi kamera sebagai penganalisa utama kondisi jalan. Sebelumnya, sensor radar hanya menjadi suplemen dari kamera.
Hal ini dilakukan setelah kamera tersebut diketahui tidak mampu bekerja dalam segala situasi, salah satunya saat cahaya matahari bersinar terang.
Pada 7 Mei, silam, ketidaksempurnaan ini telah menyebabkan Joshua Brown, 40, menabrak truk dan meninggal setelah kamera pada fitur autokemudi Tesla gagal mengenali truk yang melintas di siang hari terik.
Sensor radar pada Versi 8 disebutkan dapat mengenali dan mengidentifikasi keberadaan metal berukuran besar di depan mobil, juga mampu menganalisa apakah objek itu membahayakan sehingga mobil perlu dihentikan atau tidak.
Pada Versi 8, pengemudi juga harus meletakkan tangan di atas setir kemudi selama fitur autokemudi dinyalakan. Jika setelah tiga tanda peringatan pengendara tidak mematuhinya, Versi 8 akan menonaktifkan diri.
Akan tetapi, jika mobil berada dalam kecepatan 8 mil (12,8 km) per jam di kondisi lalu lintas stop and go, Versi 8 tidak mewajibkan hal tersebut.
CEO Tesla Elon Musk menjelaskan bahwa pembaruan fitur autokemudi tidak memerlukan penarikan kendaraan atau recall. Pasalnya, perubahan terjadi pada sisi peranti lunak (software) dan penyebaran Versi 8 dilakukan secara online.
"Saya pikir ini (Versi 8) adalah pengembangan yang dramatis dari sisi keamanan," ucap Musk seperti dikutip dari Bloomberg.
Meski demikian, ia menilai bahwa keamanan yang sempurna, dengan 0 persen kemungkinan cedera atau fatalitas adalah tidak mungkin.
Berita Terkait
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit