Suara.com - Pasar sepeda motor Indonesia menjadi yang ketiga terbesar di dunia, namun para produsen belum membangun pusat pengembangan dan penelitian (research and development/R&D) mereka di Nusantara. Dalam hal ini, Indonesia kalah dengan Thailand.
Penjualan sepeda motor nasional dalam dua tahun belakangan terus menurun karena perlambatan ekonomi. Pada tahun ini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan bobot pasar hanya berada di kisaran 6 juta unit, sama atau lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 6.480.155 unit.
Dengan penurunan seperti itu, pasar motor Tanah Air masih masuk dalam tiga besar dunia.
"Indonesia adalah pasar ketiga terbesar di dunia di bawah India dan Cina," kata Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata dalam seremoni pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Gunadi memperkirakan industri sepeda motor nasional pada tahun ini akan akan bernilai Rp90 triliun dan berkontribusi Rp27 triliun terhadap pajak.
"Sekitar 2 juta orang terlibat dalam industri ini, mulai dari manufaktur, komponen, hingga pembiayaan," ujarnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, saat memberikan kata sambutan di pembukaan IMOS 2016, menegaskan bahwa status sebagai tiga besar pasar sepeda motor dunia seharusnya diikuti dengan dibangunnya pusat R&D pabrikan di Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan bersama industri otomotif, pemerintah memang mengatakan bahwa inti dari industri adalah R&D. Dengan adanya pusat R&D, maka akan terjadi efek bola salju semisal peralihan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendayagunaan sumber daya manusia lokal, hingga masuknya kapital.
"Dari data yang ada, R&D masih dilakukan oleh principal. Kita ingin R&D ada di Indonesia. Dari segi pasar kita lebih dari Thailand, tapi masih di belakang mereka dari segi R&D," tegas Airlangga.
Menanggapi penyataan Menperin, Gunadi pascaseremoni menjelaskan bahwa dengan pasar domestik yang massif, Indonesia memiliki potensi untuk memiliki pusat R&D di Indonesia. Hanya saja, menurut dia, SDM dalam negeri perlu disiapkan terlebih dahulu.
Industri sepeda motor nasional sendiri saat ini sedang menggelar hajatan besar, IMOS 2016. Pameran ini, ucap Gunadi, menjadi ajang para pabrikan memperlihatkan perkembangan teknologi dan produk terbaru mereka, juga mendorong penjualan.
IMOS 2016 berlangsung pada 2-6 November di Jakarta Convention Center serta diikuti oleh lima merek sepeda motor anggota AISI, tiga merek non-anggota AISI, plus 31 industri pendukung.
Tag
Berita Terkait
-
Penyegaran New Honda ADV160 Buahkan Hasil Positif di IMOS 2025
-
FIFGROUP Kian Lekat dengan Generasi Muda di IMOS 2025
-
SKF Indonesia Tawarkan Pilihan Bearing dan CVT Belt untuk Motor Harian di IMOS 2025
-
Diam-Diam Beli Yamaha Mio M3 untuk Antar Anak Sekolah, Konsumen Asal Poso Malah Jadi Milarder
-
Honda di IMOS 2025: Pamer ADV160 Baru hingga Bawa 'Mainan' Buat Anak Muda
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring