Suara.com - BMW pecah kongsi dengan Baidu dan tak melanjutkan kerja sama penelitian mobil autokemudi di Cina dan Amerika Serikat. Perbedaan pandangan antara pabrikan asal Jerman dan korporasi teknologi asal Cina itu menjadi pemicunya.
Kedua pihak memberitahukan pembatalan kerja sama tersebut pada Jumat (18/11/2016) waktu Cina.
Head of Autonomous Car Development Baidu Wang Jing mengungkapkan mereka kini sedang mencari partner baru. Untuk sementara, Baidu mengembangkan sendiri teknologi autokemudi menggunakan sedan Lincoln dari Ford.
"Kami terbuka untuk partner baru. Malahan, kami kini sedang berbicara dengan banyak pihak," kata Jing di sela-sela World Internet Conference ketiga di Wuzhen, Cina, seperti dikutip dari Reuters.
Chief Executive Officer BMW China Olaf Kastner membeberkan masalah ketidaksepahaman dalam proses penelitian.
"Setelah bekerja bersama, kedua korporasi menemukan sedikit perbedaan pandangan tentang seberapa cepat penelitian ini ingin dilakukan, juga soal ide dari riset ini," ujar dia secara terpisah di hari perdana Guangzhou Auto Show 2016.
BMW dan Baidu, lanjut Kastner, 'pisah ranjang' setelah keduanya meneliti teknologi menyalip kendaraan secara otomatis. Ia menegaskan tetap berencana mengekspansi tim riset dan pengembangan mobil autokemudi BMW ke pasar Cina.
Lebih lanjut, meski berhenti membuat mobil autokemudi berbarengan, keduanya masih bekerja sama soal peta berdefinisi tinggi (high-definition maps).
Sebagai informasi, Baidu berencana memasarkan mobil autokemudi mereka sendiri dalam skala kecil pada 2018, kemudian membesarkannya pada 2021. BMW juga punya rencana serupa yaitu menerjunkan mobil autokemudi, baik yang berkemampuan tinggi atau sepenuhnya otomatis, pada 2021.
Adapun pemerintah Cina menargetkan untuk memiliki mobil autokemudi berkemampuan tinggi antara 2021-2025. Pada 2030, sebagian besar roda empat yang beredar di jalanan 'Negeri Tirai Bambu' pun ditargetkan adalah mobil autokemudi.
Berita Terkait
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Mobil Klasik Langka Jadi Saksi Bisu Momen Harmonis Rumah Tangga Hamish Daud dan Raisa
-
Era Baru Otomotif Indonesia Dimulai, Mobil Eropa Kini Bebas Bea Masuk
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
BMW M2 Makin Ganas! Lebih Bertenaga Setera M3
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Menguak Pajak Asli Denza D9 Tanpa Insentif, Lebih Mahal dari Alphard?
-
Hype Suzuki Fronx Mulai Surut di 2025, Masih Layak Beli?
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
5 Motor Bekas Matic 150cc untuk Perjalanan Santai, Harga Mulai Rp10 Jutaan
-
Yamaha Targetkan Pangsa Pasar 60 Persen di Wilayah NTT
-
Sensasi Honda PCX Harga Gak Bikin Pusing, Skutik Rp 11 Jutaan Bikin Merek Jepang Pening
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Checklist Wajib! Ini 15 Tips Membeli Mobil Bekas Aman untuk Pembeli Pemula
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?