Suara.com - Sejumlah pengguna transportasi online tidak keberatan jika tarif transportasi berteknologi dan konvensional disetarakan karena mereka sudah merasa nyaman dengan kualitas pelayanan yang diberikan moda transportasi baru itu.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan segera mengeluarkan kebijakan baru, tetapi seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, Fadli Pratama, menyampaikan kepada Antara di Jakarta, Senin (20/3/2017), bahwa ia akan tetap memilih transportasi online walaupun tarifnya naik karena pelayanannya baik dan identitas pengemudinya jelas.
"Walaupun nanti tarifnya naik, saya tetap memilih menggunakan transportasi online yang lebih mudah didapat dan identitas pengemudinya jelas. Selain itu, selama di perjalanan saya merasa nyaman dan aman, serta transportasi online lebih menghargai waktu pelanggannya," ujar Fadli yang kerap berpergian menggunakan transportasi online.
Fadli mengharapkan pemerintah dapat menerima perkembangan zaman dan apabila aturan dari Kemenhub tetap terlaksana, transportasi konvensional harus meningkatkan kualitasnya.
"Saya harap pemerintah bisa menerima perkembangan teknologi yang mempermudah konsumen untuk mendapatkan transportasi dan untuk transportasi konvensional bisa memperbaiki kualitas pelayanannya," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh karyawan swasta yang sehari-harinya menggunakan jasa transportasi online, Destriyana Anggraeni setuju atas kebijakan pemerintah untuk menyetarakan tarif transportasi online dan konvensional apabila tarifnya sesuai dengan jarak tempuh.
"Jika transportasi online dan konvensional tarifnya disetarakan, saya tidak merasa dirugikan asalkan tarifnya wajar sesuai jarak tempuh. Lagi pula, saya sudah merasa nyaman karena mudah didapatkan, tidak harus menunggu lama, dan pengemudinya ramah," pungkasnya.
Destriyana juga menambahkan agar transportasi online dan konvensional harus memperbaiki kualitasnya.
"Untuk transportasi online harus menambah kualitas pelayanannya dan untuk transportasi konvensional juga harus memberikan kenyamanan kepada penumpangnya untuk mengembalikan kepercayaan penumpang transportasi umum," kata Destriyana.
Di sisi lain, seorang mahasiswa di Institut Teknologi Komunikasi Pemasaran di Jakarta Selatan, Septiani Pratiwi kurang setuju dengan kebijakan pemerintah atas penyetaraan tarif transportasi online dan konvensional.
"Saya kurang setuju dengan kebijakan itu karena pertama kali transportasi online muncul, mereka sudah menawarkan dan menetapkan tarif yang lebih murah dibandingkan tarif transportasi konvensional karena setiap hari saya menggunakan moda transportasi ini karena tarif yang lebih ekonomis," kata Septiani.
Septiani menegaskan dirinya akan tetap menggunakan jasa transportasi online karena lebih aman dan praktis.
"Kemungkinan saya akan tetap menggunakan transportasi online karena saya merasa aman dan nyaman, sebab pengemudinya selalu mengutamakan keselamatan penumpangnya," ujarnya.
Aturan tentang taksi online dalam revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2016 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Terdapat 11 poin revisi PM 32 Tahun 2016, diantaranya yaitu jenis angkutan sewa, kapasitas silinder mesin kendaraan, batas tarif angkutan sewa khusus, kuota jumlah angkutan sewa khusus, kewajiban STNK berbadan hukum, pengujian berkala (KIR), harus memiliki tempat penyimpanan kendaraan (pool), dapat menyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan (bengkel), pajak, akses dashboard, dan sanksi.
Kebijakan ini nantinya akan efektif berlaku pada 1 April 2017 kepada seluruh transportasi umum baik online maupun konvensional.(Antara)
Berita Terkait
-
Teror Order Fiktif 'Hendro' Gegerkan Cipulir, 85 Sopir Taksi Online Jadi Korban!
-
Kericuhan Warnai FGD Kemenhub saat Bahas Kebijakan untuk Ojol, Ada Apa?
-
Tumpangi Taksi Online, Awdella Jebolan Indonesian Idol Alami Kejadian Mengerikan
-
6 Rekomendasi Mobil Bekas Murah untuk Driver Taksi Online: Paling Irit, Perawatan Mudah!
-
Bongkar Habis! Perbandingan Sigra, Calya, Formo S: Mobil Ideal untuk Driver Online
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Uji Coba Kendaraan Tanpa Pengemudi di Bandara, dari Bagasi hingga Shuttle
-
Murah Meriah, Ini 5 Rekomendasi Motor Bekas 3 Jutaan yang Bisa Dipakai Harian
-
AION UT untuk Pasar Indonesia Ternyata Terima Sentuhan Lokal Sebagai Pembeda
-
Foton Menggandeng Kalista Penetrasi Pasar Kendaraan Listrik Komersial Area Jawa Timur
-
8 Tips Merawat Motor Matic Agar Awet dan Tetap Nyaman Dipakai Sehari-hari
-
Rahasia Irit Daihatsu Rocky Hybrid Terungkap: 5 Kunci Tembus Rekor Konsumsi BBM Setara Motor
-
Bongkar Rahasia Perusahaan, Ini yang Terjadi pada Motor Baru Honda sebelum Dikirim ke Rumah
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan