Suara.com - Indonesia akan menyambut standar Euro 4 pada bulan September 2018. Hal ini dikatakan langkah positif yang akan membuat ekspor mobil dari Indonesia semakin kompetitif.
Akan tetapi, penerapan Euro 4 tidak akan secara otomatis menambah jumlah ekspor roda empat dari Indonesia.
Penerapan Euro 4 ini sudah diatur dalam peraturan Kementerian Lingkungan Hidup terbaru nomor 20/2017. Regulasi yang diteken pada 10 Maret lalu itu mewajibkan mobil bermesin bensin yang meluncur mulai September 2018 berstandar Euro 4.
Adapun mobil bermesin diesel baru wajib berstandar Euro 4 pada 2021.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, selama ini pabrikan-pabrikan yang mengekspor kendaraan produksi Indonesia harus melakukan investasi tambahan dalam jumlah yang tak sedikit untuk pabrik mereka.
Standar emisi gas buang Indonesia yang masih Euro 2, yang amat jauh tertinggal dibandingkan kebanyakan negara lain di dunia. Tengok saja negara tetangga kita, Thailand, Malaysia dan Vietnam sudah menerapkan standar Euro 4, bahkan di Eropa sendiri sudah berstandar Euro 6.
Hal ini juga menyebabkan Indonesia harus membuat lajur produksi berbeda untuk komoditas ekspor. Biaya ekstra itu membuat harga mobil ekspor Indonesia tidak kompetitif.
"Dengan Euro 4, mobil untuk pasar domestik dan pasar luar negeri sama (standar emisi dan lajur produksinya di pabrik). Ini bisa menekan harga mobil ekspor dan membuatnya lebih kompetitif dibandingkan negara lain," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi ketika dihubungi Suara.com, Selasa (4/4/2017) sore kemarin di Jakarta.
Meski begitu, belum tentu jumlah ekspor mobil dari Tanah Air akan meningkat tahun depan. Pasalnya, pasar mobil global menyukai sport utility vehicle (SUV) dan sedan, sementara yang banyak diproduksi di Indonesia adalah multi purpose vehicle (MPV).
Baca Juga: LPSK Nilai Penerapan UU Kebiri Belum Maksimal
Karena itu, Gaikindo masih berusaha meminta pemerintah mengurangi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sedan yang tinggi. Dengan pajak yang turun, harga jual bisa ditekan dan penjualan domestik untuk sedan dipercaya akan meningkat.
Sebagai efeknya, kemungkinan untuk memproduksi dan mengekspor sedan dari Indonesia makin besar.
"Kami sedang duduk bersama dengan Kementerian Perindustrian untuk meminta pengurangan pajak sedan. Kami juga memakai jasa konsultan untuk membuat paparan. Semoga beberapa bulan ke depan (paparan) selesai dan kami bisa ajukan ke Kemenperin," ucap Yohannes.
Ekspor mobil dari Indonesia pada tahun lalu masih berkutat di kisaran 200 ribu unit, amat jomplang dengan penjualan domestik yang sudah tembus satu juta unit. Kapasitas produksi mobil di Indonesia sendiri mencapai 1,9 juta unit.
Namun, penerapan Euro 4 tentu saja berbanding lurus dengan kualitas bahan bakar di SPBU. Akankah Indonesia siap nantinya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda
-
Toyota Tegaskan Sistem Otomatisasi Pabrik Tak Hapuskan Posisi Tenaga Kerja Manusia