Suara.com - Eksekutif Toyota mengatakan, mereka baru bakal memikirkan untuk membangun Research and Development (R&D) Center di Indonesia setelah 2022. Pasalnya, saat ini Toyota sedang fokus untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor terlebih dahulu.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia saat ini memang sedang gencar mendorong pabrikan-pabrikan roda empat untuk membangun R&D Center di Indonesia dengan menggodok sebuah skema insentif.
Penyebabnya tak lain adalah karena R&D Center dikatakan sebagai inti dari industri yang akan membawa investasi asing, transfer teknologi, dan meningkatkan kualitas sumber daya industri plus manusia Indonesia.
Saat ini, baru ada satu pabrikan yang memiliki R&D Center di Indonesia yakni Daihatsu.
Lebih lanjut, Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor Fransiskus Soerjopranoto mengungkapkan, bagi Toyota, pembangunan R&D Center di negeri ini harus didahului dengan menjadi pusat ekspor. Hal ini karena mendirikan R&D Center perlu investasi besar dan jika Indonesia menjadi pusat ekspor Toyota, maka modal akan masuk.
Di samping itu, dengan menjadi pusat ekspor Toyota, kebutuhan akan sebuah R&D Center pun akan menjadi lebih besar.
"Di Toyota sendiri sebenarnya kami tergantung dari persoalan tadi (menjadi pusat ekspor). Kalau kami punya hub untuk ekspor, secara otomatis kami akan punya kemampuan lebih untuk membangun R&D Center. Kalau sudah sampai tahap tersebut, tahap keduanya kami akan bicara mengenai fasilitas R&D," kata Soerjopranoto di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, 27 April-7 Mei di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
Soerjopranoto mengungkapkan, saat ini Toyota sedang berdiskusi secara intens dengan pemerintah mengenai niat mereka menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor Toyota. Pembicaraan, menurut dia, antara lain mengenai infrastruktur logistik seperti pelabuhan yang komprehensif, operator pelabuhan, dan apa yang bisa Toyota bantu untuk mewujudkannya.
"Dalam waktu dekat kita ingin finalisasi (pembicaraan dengan pemerintah) dan realisasinya paling tidak di 2022 atau 2023. R&D Center baru setelah itu. Tidak butuh waktu lama, kok, pembangunannya. Kami bisa tiru fasilitas R&D Center di negara lain untuk dibangun di Indonesia," papar Soerjopranoto.
Adapun ekspor yang dilakukan Toyota dari Indonesia saat ini adalah ke 14 negara. Negara-negara itu adalah Malaysia, India, Filipina, Thailand, Taiwan, Vietnam. Kemudian ada Oman, Bahrain, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Qatar, Laos, Kamboja, Myanmar.
Mengenai pengembangan kendaraan di Indonesia, Toyota sementara ini bakal memanfaatkan R&D Center milik Daihatsu yang baru saja diresmikan pada April kemarin. Toyota dan Daihatsu sendiri merupakan aliansi yang tergabung dalam Toyota Group, bersama dengan pabrikan lain seperti Hino dan Subaru.
"Kami bisa kolaborasi sebenarnya dengan R&D yang sudah didirikan oleh Daihatsu. Jadi, kemungkinan Toyota sama Daihatsu akan berkolaborasi soal pengembangan (kendaraan di Indonesia)," ucap Soerjopranoto.
Berita Terkait
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Beda Sikap di PSSI, Selera Otomotif Menpora Baru Erick Thohir vs Eks Zainudin Amali Sangat Kontras
-
Mengintip Isi Garasi Rohmat Marzuki, Wamenhut Baru Punya Mobil Mewah Cuma Rp80 Juta
-
Rack Steer Avanza Bermasalah? Kenali Gejalanya dan Cek Harga Originalnya
-
Komparasi Toyota Rush dan Hyundai Stargazer Cartenz X: Pilih Bandel atau Nyaman?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini