Suara.com - PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) menargetkan kenaikan pembiayaan otomotif sebesar Rp5-10 persen di 2018, atau setara dengan sekitar Rp33-35 triliun. Perusahaan publik ini amat berharap pada perbaikan daya beli di pasar mobil, baik baru maupun bekas, karena pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih baik tahun depan.
"Tahun depan harapannya meningkat 5-10 persen (dibanding tahun ini) jadi sekitar Rp33-35 triliun," kata Chief Executive Officer Adira Finance, Hafid Hadeli, pascakonferensi pers peluncuran laman daring jual-beli mobil bekas Momobil.id, Jumat (15/12/2017) sore di Jakarta.
Adapun perkiraan pembiayaan Adira pada akhir tahun ini mencapai antara Rp32-32,5 triliun.
Hafid amat berharap, perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,3 sampai 5,4 persen pada tahun depan yang lebih baik dari 5,1 hingga 5,2 persen pada tahun ini, disertai pula oleh tidak adanya lagi pelonjakan biaya administrasi kendaraan bermotor plus kenaikan tarif listrik seperti yang terjadi pada 2017. Dengan demikian, daya beli bakal memulih, sehingga kualitas kredit konsumen juga lebih baik dari tahun ini.
Seperti diketahui, pasar mobil tahun ini diperkirakan stagnan di angka 1,06 juta unit. Pasar sepeda motor malah diproyeksikan turun lagi, dari 5,9 juta unit di 2016 menjadi 5,8 juta unit.
Tingginya tingkat kredit macet (Non Performing Finance/NPF) pada tahun ini, menurut Hafid, memang diakui membuat persetujuan pembiayaan konsumen-konsumen otomotif menjadi lebih ketat dan turut menjadi penyebab melesunya pasar.
"Pasti kami berharap dari sektor ekonomi akan lebih baik, sehingga pasar penjualan otomotif pun kami harapkan juga meningkat tahun depan," ujar dia.
Hafid juga berekspektasi bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun depan membawa dampak positif pada permintaan kendaraan.
NPF Adira sendiri hingga November ada di angka 2 persen, dan diyakini bisa turun menjadi 1,9 persen di akhir 2017. Menurut Hafid, tahun depan Adira berupaya menjaga NPF di bawah 2 persen. Namun jika kondisi ekonomi dan daya beli tidak sesuai keinginan, maka mau tidak mau pihaknya masih melakukan pengetatan pembiayaan.
Adapun harapan perumbuhan kontribusi pembiayaan otomotif tahun depan diperkirakan datang dari dua sumber. Pertama adalah bisnis mobil baru yang tumbuh, sedangkan yang kedua ialah lini bisnis teranyar Adira yakni jual-beli mobil bekas online lewat Momobil.id.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda
-
Toyota Tegaskan Sistem Otomatisasi Pabrik Tak Hapuskan Posisi Tenaga Kerja Manusia