Suara.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, mengatakan bahwa pemerintah tak akan langsung membatasi produksi dan penjualan mobil berbahan bakar minyak di Indonesia demi mendorong perkembangan mobil listrik.
Pernyataan itu disampaikan Airlangga, Rabu (23/5/2018), setelah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendesak pemerintah untuk tak mengorbankan industri otomotif yang ada saat ini demi mobil listrik.
"Dalam roadmap pengembangan kendaraan bermotor nasional, kami memang tidak menghapuskan serta-merta semua kendaraan dengan mesin pembakaran," kata Airlangga.
Meski demikian, Airlangga menekankan bahwa pemerintah akan tetap mendorong percepatan pengembangan produksi mobil listrik di dalam negeri.
Kemenperin akan mendorong sejumlah pelaku manufaktur otomotif dan pihak perguruan tinggi untuk terus melakukan riset dalam menghasilkan inovasi teknologi.
"Teknologi mobil listrik itu ada macam-macam tipe, antara lain plug in hybrid, hybrid, dan electric vehicle. Ini yang akan kita coba," kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan beberapa produsen otomotif di Indonesia telah siap berinvestasi untuk mengembangkan kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) atau mengusung konsep ramah lingkungan, termasuk mobil listrik.
Mitsubishi, misalnya, telah menghibahkan sebanyak 10 mobil listrik kepada pemerintah Indonesia untuk dilakukan studi bersama mengenai teknologinya.
Kemudian, Toyota juga tengah melakukan studi bersama dengan melibatkan UI, UGM, ITS, dan ITB yang akan mempelajari teknologi berbagai tipe mobil listrik.
Menperin menilai salah satu kunci pengembangan mobil listrik itu berada di teknologi "energy saving", yaitu penggunaan baterai.
"Indonesia punya sumber bahan baku untuk pembuatan komponen baterai, seperti nikel murni. Artinya, nikel murni tersebut bisa diproduksi dan diolah di dalam negeri," kata dia.
Kini, sudah ada industri pengolahan nikel murni yang berinvestasi di Morowali dan Halmahera. Selain itu, ada satu bahan baku lainnya, yakni kobalt yang juga dapat mendukung pembuatan baterai. Potensi kobalt ini ada di Bangka.
Dengan ketersediaan dua sumber bahan baku tersebut, Menperin meyakini teknologi baterai untuk mobil listrik dapat dikuasai terlebih dahulu.
Seiring dengan penerapan teknologi tersebut, mobil yang ramah lingkungan juga bisa menggunakan fuel cell atau bahan bakar hidrogen.
Kemenperin telah bekerja sama dengan Fraunhofer dan Tsukuba University untuk melakukan litbang terhadap jenis ganggang tertentu dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) yang bisa menghasilkan biofuel. (Antara)
Berita Terkait
-
Insentif Kendaraan Listrik Dihentikan, Untung atau Buntung?
-
Desain Mobil China Dinilai Hanya Bisa Plagiat dan Minim Inovasi
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
5 Fakta Nasib Insentif Mobil Listrik 2026, Menkeu Purbaya Akui Belum Terima Proposal
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Mobil Bekas Sedan Dibawah Rp25 Juta Masih Laik Dibeli, Biaya Perawatan Murah!
-
Rahasia di Balik Murahnya Harga Mobil China Bekas Rasa Baru di Pasar Otomotif
-
Desain Mobil China Dinilai Hanya Bisa Plagiat dan Minim Inovasi
-
5 Motor Matic Jadul yang Sekarang Naik Daun Lagi, Mesin Bandel dan Murah Biaya Perawatan
-
5 Mobil Matic Bekas dengan Transmisi Tangguh, Mesin Bandel Seawet Manual
-
5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget