Suara.com - Sering mengganti oli ternyata juga sangat tidak disarankan. Ternyata penggantian oli setelah menempuh 3.000 mil atau 4.827 kilometer sudah harus melakukan penggantian oli, sudah tidak berlaku lagi.
Saat ini, mesin dibangun untuk toleransi yang lebih tepat. Artinya, ada lebih sedikit slop internal yang mengarah ke keausan dan lebih sedikit kebutuhan akan minyak untuk beroperasi sebagai bantalan antara bagian yang bergesek.
Minyak sangat penting, tetapi pemesinan dan metalurgi tingkat lanjut memastikan umur panjang lebih dari sebelumnya.
Mobil modern sering memiliki indikator adaptif pada dasbor yang memantau waktu dan frekuensi berkendara Anda, siklus suhu dan RPM engine dari waktu ke waktu untuk memberikan rekomendasi interval penggantian oli adaptif.
Hal utama yang membuat habisnya minyak adalah hilangnya viskositas, membuat mesin menjadi tipis dan kurang bantalan karena rantai molekulnya rusak di bawah panas dan tekanan. Minyak Anda secara efektif menjadi peringkat viskositas yang lebih rendah ketika itu terjadi, menawarkan perlindungan yang lebih sedikit.
Saat ini, minyak sintetis hanya menahan gangguan semacam itu, jauh lebih baik daripada non-sintetis yang lama.
Akhir-akhir ini, mobil tidak membebankan minyak pada perubahan suhu tinggi seperti yang dilakukan mobil beberapa dekade lalu. Akhir-akhir ini, Anda jarang melihat sebuah mobil panas dan terpaksa mogok di sisi jalan. Sistem pendinginan yang ada tidak membakar oli pada mesin seperti dulu.
Selain itu, ada beberapa faktor pasar yang menjadi pertimbangan sebelum mengganti oli.
Beberapa pembeli mobil berniat mempertahankan mobil sampai menempuh 300.000 mil atau sampai mereka mati, mana saja yang lebih dulu. Jadi perhatikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian oli buat mesin mobil Anda. [Cnet]
Baca Juga: Bolehkah Gunakan Oli Mesin untuk Gantikan Minyak Rem?
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
7 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Motor Bebek yang Murah Perawatan
-
7 Fakta Suzuki Satria PRO dan F150 2025: Si 'Ayam Jago' Kini Naik Kelas!
-
Kawasaki Ninja Kalah Murah! Intip Harga Daihatsu Terios Bekas dari Tahun ke Tahun, Mulai Rp90 Jutaan
-
5 SUV Bekas Terbaik 2025 Seharga Motor Matic Yamaha, Bujet Minimalis Cocok untuk Keluarga
-
Liburan Akhir Tahun 2025? Intip Tarif Tol Jogja-Jakarta Plus Cara Isi Saldo Tol Langsung Lewat HP
-
Pemenang Utama IAPVC 2025 Berhasil Bawa Pulang Wuling Air ev Lite
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga 7 Seater Pajak Murah dan Perawatan Mudah
-
Harga Beda Tipis: Mending Daihatsu Rocky Bekas atau Suzuki SX4 Generasi Ketiga?
-
Daftar SUV Bekas di Bawah Rp 160 Juta yang Masih Layak Diburu
-
SUV Listrik Chery J6T Resmi Meluncur, Tampil Lebih Maskulin dan Modern