Suara.com - Penerapan penggunaan solar dengan campuran minyak kelapa sawit sebesar 20 persen atau Biodiesel 20 persen (B20) sudah mulai diberlakukan sejak 1 September 2018. Dengan begitu, semua kegiatan Public Service Obligation (PSO) atau subsidi juga non-PSO, harus menggunakan B20.
Meski tidak mengalami masalah yang signifikan, Attias Asril, GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku, penerapan B20 sedikit mengurangi akselerasi dari kendaraan yang mengkonsumsinya.
"Perfoma turun 2,5 persen. Selain itu akselerasi dan sensitif tenaganya terasa sedikit berkurang," ujar Attias Asril dalam acara diskusi Roadmap Kebijakan Biodiesel di Indonesia yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot), di The Hook, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Ia menambahkan, performa turun ini salah satunya dikarenakan adanya kotoran pada bagian filter, sehingga aliran bahan bakar terganggu.
"Jadi mau pakai Biosolar pun, filter harus rutin diganti setiap 10.000 km," terangnya.
Sementara itu, Putu Juli Ardika, Direktur Alat Transportasi, Alat Maritim, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, saat pertama kendaraan sudah mulai menggunakan biodiesel, masalah itu pasti akan ditemukan pada bagian seal (karet). Karena seal bereaksi dengan sifat dari biodiesel itu sendiri.
"Ini sudah ditanggulangi, seal sudah dibuat agar bisa menahan sifat biodiesel. Jadi setelah dua atau tiga kali, mesin pasti akan menjadi bagus," ungkap Putu Juli Ardika.
Penerapan B20 sendiri merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi impor dan menekan defisit neraca transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD). Aturan ini tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2018, yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: Google Ajukan Paten Sepatu Roda Bermotor dengan Teknologi VR
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Sama-Sama Aerox 'Turbo', Kenapa Harga di Malaysia Jomplang Banget?
-
Scan QRIS Parkir Bisa Kuras Rekening? Kenali Ciri-Ciri Penipuannya
-
Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Uji Coba Jalur Tambahan Tol Fatmawati
-
Daftar Daerah yang Masih Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
-
Harga Motor Kawasaki September 2025: Dari Rp30 Juta Sampai Rp890 Juta, Ini Daftarnya
-
Destinator Laris, Penjualan Mitsubishi Tumbuh Double Digit
-
Terpopuler Hari Ini: Veda Ega Pratama Cetak Sejarah, Ganti Oli Sendiri Rugi Puluhan Juta
-
AHM Siapkan Produk Kejutan, Harapkan Rojali dan Rohana Tak Terulang di IMOS 2025
-
Toyota Gazoo Racing Indonesia Ukir Sejarah di GT World Challenge Asia Japan Cup 2025
-
Penjualan Mobil Agustus 2025 Masih Lesu, Mitsubishi Tumbuh 2 Digit