Suara.com - Bila sebelumnya masyarakat perkotaan di beberapa penjuru dunia bisa berbagi pakai sepeda, motor, bahkan mobil yang menggunakan deposit, kini Cina menawarkan layanan selangkah lebih keren. Pengguna tak perlu mengalokasikan sejumlah dana dalam akunnya.
Dikutip kantor berita Antara dari Xinhua pada Kamis (10/1/2019), projek percontohan ini dilakukan oleh operator otomotif kondang di sana, Didi Chuxing. Khusus areanya ditunjuk kawasan Cina bagian timur, seperti Ningbo dan Hangzhou.
Di kedua kota ini, seperti dikutip dari Xinhua, Didi Chuxing menyediakan 450 stasiun pengambilan dan pengembalian mobil atau kendaraan roda empat (R4). Rata-rata lokasi adalah terminal bus dan kereta, mall, sampai berbagai gedung perkantoran dan perumahan.
Siapa saja yang tertarik menggunakan layanan ini, cukup mendaftar dengan KTP atau ID, dilengkapi SIM, serta membuat potret wajah. Namun, dengan ikut serta dalam konsep pemakaian bersama ini, ada konsekuensi tertentu.
Semisal cara mengemudi atau perilaku berkendara. Yang buruk akan mendapatkan semacam peringatan atau rapor untuk diperbaiki. Senada bila melakukan pelanggaran lalu-lintas. Akan ditindak orang per orang, bukan dilimpahkan kepada operator. Pihak pengelola akan mengirimkan pesan kepada pengguna lewat komunikasi telepon cerdas.
Dan catatan bagi pengguna yang sebelumnya telah bergabung dan dengan layanan Didi Chuxing serta dikenai deposit, mulai pekan ini mereka bisa mengajukan permohonan bagi pengembalian deposit.
Saat ini, Didi Chuxing mengelola sekitar 30 juta perjalanan harian bagi para pengguna, dan diharapkan pada 2028 dari total jumlah mobil yang bergabung, terdapat 10 juta tunggangan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Sementara untuk kemitraan, Didi Chuxing bekerja sama dengan 31 industri otomotif dalam membangun platform operator mobil terintegrasi. Termasuk di antaranya adalah penyewaan mobil, dan layanan berbagi mobil.
Cheng Wei, pendiri serta Chief Executive Officer (CEO) Didi Chuxing menyebutkan, "Kemitraan itu bertujuan untuk merangkul revolusi transportasi masa depan, di mana industri otomotifnya akan didukung kemajuan kendaraan dengan energi terbarukan serta mobilitas."
Baca Juga: Topeng Monyet Masuk Medsos Otomotif Luar Negeri, Ini Kata Warganet di Sana
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah