Suara.com - Nama legenda balap Formula One (F1) Ayrton Senna tak pudar oleh waktu. Buktinya, saat Ayrton Senna Institute menggelar Senna Day Festival 2019 di Autodromo Jose Carlos Pace, Interlagos, Brasil (1/5/2019). Warga dari seantero negeri, ditambah penggemarnya dari luar Negara Samba, serta tokoh berbagai cabang sport otomotif beramai-ramai hadir dalam acara mengenang 25 tahun wafatnya yang tragis.
Saat itu, pada 1 Mei 1994, Ayrton Senna serta jet darat yang dipilotinya, Williams FW16 tengah melaju di lap ke-7 setelah dilakukan restart dalam balap Formula One (F1) GP San Marino 1994 di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, Monza, Italia. Malang tak bisa ditolak, jet daratnya menabrak tembok pengaman di Tamburello Corner.
Kini, seperempat abad berlalu, keluarga Ayrton Senna, lewat badan amal yang ia dirikan bersama sang kakak perempuan, Viviane Senna Lalli—hanya beberapa bulan sebelum Ayrton Senna wafat—menggelar acara Senna Day Festival 2019.
Memang ada saatnya berkabung, namun penyelenggara juga merayakan tiga hal yang paling disukai mendiang semasa hidupnya, yaitu musik, balap, serta kebugaran fisik. Sehingga Autodromo Jose Carlos Pace hari itu disulap menjadi panggung musik, lari maraton 5K, balap karting anak-anak dan remaja, serta tontonan seru menggeber McLaren Senna di trek.
Disebutkan paling akhir ini, dibawakan oleh dua driver Brasil. Salah satunya adalah pebalap single seater, Sergio Sette Camara Filho. Atau lebih dikenal sebagai Sergio Sette Camara.
Saat ini, lajang kelahiran Minas Gerais, Brasil berusia 20 tahun itu turun berlaga untuk Formula Two (F2) di bawah tim DAMS. Pernah ikut serta dalam program balap Red Bull Junior Team, dan kini menjadi tester sekaligus development driver di tim F1 McLaren. Sebuah tim di mana mendiang Ayrton Senna pernah bergabung pula, serta meraih tiga kali gelar juara dunia F1 (1988, 1990, 1991).
"Meski saya dilahirkan setelah Ayrton Senna tiada (Ayrton Senna wafat 1 Mei 1994, sedang Sergio Sette Camara lahir 23 Mei 1998), namun semangat dan kharismanya tetap ada di seluruh Brasil. Juga terus terasakan oleh saya, yang sangat bahagia bisa berada di tim McLaren," demikian tukas Sergio Sette Camara saat diwawancara oleh Senna TV sebelum pergelaran Senna Day Festival 2019.
Laman berikut adalah spesifikasi teknis McLaren Senna.
Dan berbincang soal tunggangan Sergio Sette Camara di hari itu, McLaren Senna, juga tak kalah istimewa. Inilah produk khusus lagi terbatas garapan McLaren Automotive, yang diluncurkan secara online pada 10 Desember 2017, serta dipamerkan ke seluruh dunia lewat pergelaran Geneva Motor Show 2018.
Baca Juga: Fortuner Kontributor Terbesar Ekspor Toyota di Kuartal Pertama 2019
Berkode P15, McLaren Senna didesain oleh Robert Melville dan diproduksi di pabrik yang berlokasi satu kompleks dengan tim F1 McLaren, yaitu Woking, Surrey, Inggris.
Dengan klasifikasi tunggangan jenis sports car, bodi coupe 2-door berpintu gaya dihedral atau butterfly alias mengangkat ke atas.
Tunggangan ini dibuat berdasarkan model McLaren 720S yang dimodifikasi pada bagian mesin dan penggunaan monocoque MonoCageIII berserat karbon. Elemen aerodinamis terutama tampak pada rear wing yang adjustable atau bisa diatur secara elektronik untuk mendapatkan performa mumpuni sekaligus memiliki fungsi sebagai airbrake atau pengereman memanfaatkan udara.
Belum lagi bagian atap dengan inspirasi dari jet darat F1, lengkap dengan air intake bagian depan dan kedua sisi, serta fender depan berdimensi besar.
Bagian pengereman, dipilih generasi baru dari rem Brembo berupa cakram karbon keramik berdimensi lebih kecil serta ringan, dengan nilai konduktivitas 3,5 kali lebih baik dibandingkan rem di kelasnya. Hadir pula ban Pirelli P-Zero Trofeo R sebagai pamungkas kaki-kakinya.
Untuk mesin, dari milik McLaren 720S twin-turbocharged V8 lahirlah mesin keren dengan kode M840TR kapasitas 4.0L yang sanggup memuntahkan tenaga sebesar 789 daya kuda pada 800 Nm, serta transmisi 7-percepatan dual-clutch. Kemampuan akselerasi 0 - 100 km per jam yang menggunakan trek berorientasi pada model ini adalah 2,8 detik, dan kecepatan maksimum mencapai 340 km per jam!
Sebagai catatan, McLaren Senna bisa digunakan di ruas jalan raya, sementara versi peruntukan sebatas trek balap saja, diciptakan McLaren Senna GTR. Produk ini dipandang memenuhi syarat untuk balap World Endurance Championship serta kelas Le Mans Prototype.
Coba, siapa tak terpikat kepada McLaren Senna serta Sergio Sette Camara yang beraksi pada Senna Day Festival 2019?
Berbahagialah di sana, Ayrton Senna da Silva, semangatmu terus melesat kencang, tak ubahnya McLaren Senna!
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Lebih Berwibawa dari Xpander, Motor Buatan Mitsubishi Bikin Lawan Deg-degan
-
Adu Suzuki Access 125 vs Yamaha Grand Filano, Siapa Raja Skutik Retro Paling Kekinian?
-
Mitsubishi Destinator dan XForce Ultimate DS 'Goda' Pengunjung GIIAS Semarang 2025
-
Honda BeAT One Piece x Tahilalats Kembali: Jumlah Terbatas dan Begini Cara Mendapatkannya
-
5 Motor Listrik Terbaik 2025 untuk Ojek Online, Irit dan Bikin Cuan Ngalir Deras
-
Gebrak IMOS 2025, New Honda ADV160 Tampil Makin Maskulin dengan Fitur Canggih
-
Bak MegaPro Versi Rajin Ngegym: Motor Baru Honda Ini Bikin Ngiler
-
Yamaha XMAX TechMAX Terima Sentuhan Baru di IMOS 2025, Harga Tembus Rp 75 Juta
-
5 Pesona Hyundai Grand Avega: Hatchback Underrated dengan Top Speed 190 KPJ
-
Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Ini Ternyata Jauh Lebih Murah dari Atto 1