Suara.com - Pemerintah telah menetapkan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk setiap produk pelumas yang dipasarkan di Tanah Air. Pemberian label pada produk-produk oli alias pelumas ini membutuhkan biaya tambahan, namun Shell sebagai salah satu produsen dengan sirkulasi pemasaran di Indonesia menyatakan tidak keberatan.
Hal itu dinyatakan oleh Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia. Ia mengakui bahwa diperlukan biaya tambahan untuk memperoleh label SNI.
"Memang diperlukan biaya tambahan untuk bisa menyematkan logo SNI. Namun, semua biaya itu tidak akan dibebankan ke harga jual," ujar Dian Andyasuri, di Jakarta, baru-baru ini.
Namun sayangnya, ia tidak menjelaskan secara rinci biaya apa saja yang diperlukan.
"Saya tidak tahu pasti, akan tetapi biaya itu kami tanggung. Enggak pengaruh, harga sama saja," tegasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perhimpunan Distributor Importir dan Produsen Pelumas Indonesia (Perdippi), Heri Djohan mengatakan, pemberlakuan SNI pelumas juga tidak menambah jaminan mutu pelumas yang beredar. Pasalnya, semua persyaratan di SNI, sudah dimasukkan ke dalam NPT (nomor pelumas terdaftar) dan sudah lama berlaku untuk menjaga mutu pelumas beredar di Tanah Air.
"Kami sudah menanyakan kepada pihak PT Sucofindo (pihak yang digandeng Kemenperin untuk uji SNI), berapa biaya pengurusan SNI. Dan dibutuhkan biaya sekitar Rp 500 juta per jenis dan per merek, berlaku seama empat tahun," tambah Heri Djohan.
Padahal, pelumas yang beredar memiliki jenis beragam. Hal itu tentu saja bakal membebankan merek dan berimbas kepada konsumen di Indonesia.
Baca Juga: Ultah Jokowi, Banyak Diunggah Potret Presiden Naik Motor dan Sepeda
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Mobil Matic Bekas dengan Transmisi Tangguh, Mesin Bandel Seawet Manual
-
5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Irit Biaya Perawatan, Tak Bikin Boncos!
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Beat Street vs Beat Karbu Lebih Awet Mana? Ini Kelebihan, Kekurangan dan Beda Harga Bekasnya
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat