Suara.com - Era produksi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) alias mobil listrik terus bergulir, beberapa produsen otomotif kedapatan menaruh hati kepada Indonesia tercinta. Apa pasal? Rupanya ada alasan-alasan menarik yang membuat mereka memutuskan Tanah Air kita sebagai basis di kemudian hari.
Dipetik dari Business Insider, media ini mengkaji niatan Toyota yang menjatuhkan pilihan kepada Indonesia sebagai lokasi pengembangan mobil listrik. Yaitu berangkat dari alasan Tanah Air kita memiliki sumber daya alam berupa elemen inti bijih nikel laterit, materi utama baterai lithium-ion.
"Indonesia adalah produsen utama elemen inti untuk baterai EV, rumah bagi cadangan bijih nikel laterit dalam jumlah besar, bahan utama dalam baterai lithium-ion. Toyota saat ini memiliki kapasitas memproduksi baterai bagi sekitar 28 ribu unit mobil listrik, atau 1,5 juta mobil hybrid, per tahun," demikian papar Gerald Killmann, Wakil Presiden Direktur R&D Toyota untuk Eropa, seperti dikutip oleh Car and Driver.
Selain Toyota, nama lain yang muncul adalah Mitsubishi serta Hyundai. Keduanya juga berinvestasi di Indonesia. Selain mengejar teknologi mobil listrik, keduanya mengambil langkah yang mengarah pada efisiensi rantai pasokan dan pembuatan baterai.
Selain ingin memproduksi baterai bagi kendaraan listrik di Indonesia, animo konsumen Indonesia serta kawasan Asia Tenggara terhadap tunggangan non emisi juga menjadi pertimbangan para produsen otomotif tadi.
Toyota dinilai memiliki akses mudah ke pasar otomotif Tanah Air, dengan produk mobil listrik yang selaras selera konsumen. Dan dari survei Nissan tentang tanggapan pengguna kendaaan roda empat di kawasan ASEAN, diperoleh kesimpulan bahwa lebih dari sepertiga atau sebesar 37 persen warga Singapura, Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, serta Filipina bersikap terbuka untuk membeli EV.
Sampai saat ini, seperti dikutip dari Business Insider, Toyota dengan cepat mendekati timeline untuk produksi mobil listrik yang mulai semakin didalami digarap pada 2017. Bila tadinya disusun rencana bakal menggarap EV sebanyak setengah dari total produksinya pada 2030, kini rencana dipercepat sehingga pada 2025 diharapkan pembuatan mobil listrik mencapai setengah dari total keseluruhan produksinya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Daftar Harga Mobil Nissan Terbaru 2025, Mulai dari Seri MPV Sampai SUV
-
5 Tips Merawat Motor Listrik saat Musim Hujan, Biar Gak Cepat Rusak
-
Apakah Mesin Xforce dan Xpander Sama? Simak Perbedaan Spesifikasinya
-
5 Motor Matic Bekas 150cc Termurah: Harga Tak Melilit, Mesin Elit
-
BYD M9 MPV Hybrid Penantang Wuling Darion Resmi Meluncur
-
Terpopuler: Daihatsu Bikin Mobil 2-Tak? Kena Cuci Steam Bisa Mogok
-
7 Pilihan Motor Listrik yang Aman Dipakai saat Hujan, Gak Takut Korslet di Jalan
-
Berapa Harga Honda Brio Bekas dari Tahun ke Tahun? Cek Spesifikasi dan Pajak
-
4 Mobil Toyota yang Dikenal Badak dengan Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10