Suara.com - Produsen otomotif asal Jepang, Nissan telah memberikan peringatan bila Britain Exit atau lebih populer sebagai Brexit akan memicu kehancuran industri otomotif.
Ketua Nissan Eropa, Gianluca de Ficchy mengatakanjika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, berarti mobil buatan lokal yang diekspor ke Uni Eropa atau EU akan dikenakan tarif 10 persen sesuai aturan organisasi perdagangan dunia.
Jika skenario seperti itu terjadi, tidak mungkin bagi mereka untuk mengimbangi tarif melalui pemotongan biaya.
"Hal ini akan mewakili peningkatan biaya signifikan yang akan membuat produk kami kurang kompetitif," ujar Gianluca de Ficchy saat berbicara dengan Bloomberg.
Seperti diketahui, pabrik Nissan di Sunderland, Midlands, Inggris adalah pabrik terbesar di negara Ratu Elizabeth II. Manufaktur itu mengirimkan 70 persen produksinya ke UE.
Gianluca de Ficchy menambahkan, melihat masa depan pabrikan otomotif di Inggris bukanlah proses yang mudah. Perusahaan harus benar-benar yakin bila memiliki aset kuat.
Pabrikan mobil di Inggris sejauh ini semakin vokal menentang keluarnya negara itu dari UE bila hasil referendum adalah tanpa kesepakatan. Pabrikan memperingatkan bahwa kondisi ini akan memberikan pukulan yang menghancurkan industri otomotif lokal.
Sementara itu, Nissan sudah memutuskan untuk tidak memproduksi X-Trail di Sunderland, selain menghentikan produksi model Infiniti untuk pasar Eropa. Produksi Qashqai bisa dipindah ke Spanyol, meskipun Gianluca de Ficchy mengatakan bahwa model generasi berikutnya masih akan dibuat di Inggris.
Perusahaan telah mengubah salah satu jalur perakitan Sunderland untuk memproduksi Juke baru, menambahkan bahwa output produksi pabrik akan turun 20 persen menjadi 360 ribu kendaraan per tahun.
Baca Juga: Daihatsu Pertimbangkan Produk Berbekal Mesin 1.000 cc Turbo
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula
-
Perseteruan Raksasa Otomotif China Memanas, BYD Gugat CEO GWM Tank
-
Pejabat Jarang yang Punya! Intip Mobil Unik Purbaya Menkeu Baru: Harga Setara Destinator
-
BYD M9 Calon Penantang Toyota Alphard di Segmen MPV Premium Mulai Berseliweran
-
Pesona SUV Bekas Buatan Amerika: Mesin Pakai Turbo, Paras Bikin Terkesima, Bensin Irit